Kilas Peristiwa

Pemuda Tambakboyo Terus Kembangkan Kesenian Thak- Thakan Asli Tuban

Kesenian Tradisional thak-thakan masih di gandrungi oleh masyarakat Kabupaten Tuban

Reporter : Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com –Kesenian Thak-thakan yang merupakan adaptasi dari seni pertunjukan barongan dimana ketika pemain utama memainkan topengnya yang mengeluarkan bunyi Thak-Thak ini semakin berkembang di beberapa daerah di Kabupaten Tuban, khususnya di wilayah Kecamatan Tambakboyo.

Setidaknya ada 12 paguyuban Seni Thak-Thakan di Tambakboyo meliputi Desa Tambakboyo, Kenanti, Klutuk, Sobontoro, Dasin, Pulogede, Cokrowati, dan Belikanget, serta masih banyak barongan tersebut belum terdata sebagai paguyuban melainkan kelompok bermain anak-anak yang memiliki keunikan tersendiri dari kesenian Barongan di daerah lain.

Menurut Ketua paguyuban seni Thak-Thakan Singo Lawe dari Desa Belikanget Didik Iswahyudi yang mengatakan, walau tidak diketahui secara pasti sejak kapan kesenian Thak-Thakan ini diciptakan, namun dari dahulu sudah ada dan dimainkan oleh masyarakat Kabupaten Tuban.

“Kalau di Desa Belikanget, kesenian ini terus dikembangkan dari antusiasme para pemuda untuk menciptakan kerukunan,” ujarnya saat ditemui di sanggar Paguyuban seni Thak-Thakan Singo Lawe, Senin (28/2/2022).

Lebih lanjut Didik menambahkan, kesenian ini pada perkembangannya telah terjadi banyak perubahan dimulai dari bentuknya yang dahulu terkesan menakutkan, namun pada jaman sekarang dibuat lebih menarik.

“Sekarang sudah di modernisasi, seperti rambutnya dibuat dari ekor sapi, ini agar penonton tidak takut,” sebutnya.

Ia melanjutkan, Paguyuban seni Thak-Thakan Singo Lawe saat ini memiliki sebanyak 25 orang anggota aktif yang mampu memerankan para tokoh sesuai alur cerita yang ada.

“Para tokoh ini memainkan peran masing-masing, seperti tokoh Thak-Thakan sendiri biasanya muncul bersama kirik kikik dan didampingi butho,” ucapnya.

Pria asli Belikanget ini berharap agar kesenian tradisional Thak-Thakan tidak dipandang sebelah mata dan dapat dukungan dari Pemerintah Daerah.

“Agar kesenian ini semakin maju dan menjadi ikon dari kabupaten Tuban,” bebernya.

Ditempat yang sama Kepala Desa Belikanget Pradesa Suhartanto menjelaskan, pihak pemerintahan desa sangat mendukung adanya kesenian Thak-Thakan yang berada di wilayahnya.

“Kami yakin dengan adanya kesenian ini, desa kami dapat dikenal di tingkat Kecamatan maupun kabupaten bahkan Provinsi,” ungkapnya.

Suhartanto mengungkapkan, pihak Desa selanjutnya akan terus menggiatkan kesenian ini dengan mengadakan pagelaran sebagai agenda rutin tiap tahun.

“Kita akan adakan pagelaran seni dan budaya yang akan di laksanakan di Sesa Belikanget,” imbuhnya.

Untuk selanjutnya, kesenian tradisional Thak-Thakan ini akan dianggarkan dari dana desa untuk melakukan pembelian dan pelatihan alat musik gamelan agar setiap pementasan nantinya akan melibatkan pemain musik asli.

“Dari pihak Pemdes akan membelikan alat musik tradisional gamelan untuk membantu pengembangan kesenian ini,” lanjutnya.

Kemudian Kades Belikanget ini memiliki keyakinan bahwa kesenian ini dapat dilihat oleh pemerintah Kabupaten Tuban sehingga bisa mendapatkan dukungan.

“Kesenian ini bisa jadi ikon pariwisata di Kabupaten Tuban,” pungkasnya.(Roy/Ru/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button