Pesimis Janji Pemkot, Pedagang di Kota Malang Patungan Bangun Akses Jalan Pasar

Beberapa pedagang Pasar Tradisional Blimbing nampak sibuk mengerjakan pengecoran akses pasar sepanjang 270 meter dengan biaya Rp 40 juta hasil swadaya. Foto: Afd

MALANG, SUARADATA.com-Sebanyak 100 orang pedagang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Pasar Blimbing Malang (P3BM) melakukan giat pengecoran akses jalan pasar.

Pembangunan itu dilakukan di sisi wilayah timur sepanjang 270 meter dengan hasil swadaya senilai Rp 40 juta, Senin (01/11/2021). Mereka terpaksa membangun akses jalan itu lantaran pesimis dengan janji manis Pemkota Malang.

Ketua P3BM Mujiono memaparkan, pengecoran ini bagian bentuk kepedulian dari semua pedagang. Tujuannya, memberikan kenyamanan dan rasa aman akses keluar masuknya pengunjung maupun pelanggan di Pasar Tradisional Blimbing sini.

“Disisi lainnya, bentuk keprihatinan para pedagang kepada Pemkot Malang dinilai menggantung nasibnya hingga belasan tahun lamanya yakni terganjal Perjanjian Kerja Sama (PKS). Masa depan kami semakin tidak jelas (ngambang) tak ada kepastian,” papar Mujiono.

Sementara itu, fakta di lapangan pasar-pasar tradisional di Kota Malang mendapatkan perbaikan bahkan revitalisasi. Melihat seperti demikian tentunya pedagang Pasar Blimbing menginginkan hal yang sama.

“Kami merasakan sejauh ini banyak dijanjikan seperti angin surga, sehingga anggaran perawatan atau perbaikan sebesar Rp 200 juta yang dijanjikan di 2022 merasa pesimistis,” tandas dia.

Bukti nyata pesimistis pedagang terhadap janji Pemkot Malang selama ini adalah pengerjaan pengecoran akses jalan dilakukan secara swadaya. Bahkan, tidak ada sepeserpun uang pemerintah yang numpang di sini, kendati ini lahan pemerintah setempat.

“Pekerjaan pengecoran hari ini adalah yang kedua kalinya hasil patungan kami para pedagang. Sebelumnya dikerjakan di wilayah tengah, kita kerjakan senilai Rp 6,3 juta,” tutur Mujiono kepada wartawan.

Kedepannya, sesuai kemampuan pedagang bila ada rejeki akan dituntun masing-masing wilayah sebanyak 10 wilayah. Sedangkan, pihaknya tidak ingin terlalu bermimpi jauh atau mengandai-andai apa yang dijanjikan Pemkot Malang.

“Kita kerjakan perbaikan akses jalan pasat ini sesuai realita yang ada. Pedagang tidak ingin muluk-muluk (bermimpi) terlalu jauh, yang dibutuhkan adalah pemimpin bersikap adil dan mengutamakan rakyat kecil,” imbuhnya.

Selain itu, seorang pemimpin hendaknya bisa menguatkan ekonomi kerakyatan melalui penguatan kualitas pasar-pasar tradisional di Kota Malang.

“Pedagang menyikapi dalam persoalan PKS sekaligus menilai pemilik kekuasan bukan sekedar lamban tapi menggantung nasib pedagang tidak ada kepastian,” pungkasnya.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Malang Arod Wahyudi selaku penasehat P3BM merasa bangga dengan kepedulian pedagang. Hal itu menunjukkan keguyuban sekaligus rela menyisihkan sebagian rejekinya membangun akses jalan secara swadaya. Karena semua itu demi memberikan kenyamanan baik kepada pedagang maupun pengunjung.

“Kami mengapresiasi sikap pedagang tersebut, rela berkorban membenahi Barang Milik Daerah (BMD) yakni tempat pasar tidak lain menjadi aset pemkot. Semoga amal baik pedagang Pasar Tradisional Blimbing menjadi amal ibadah dan memberikan kenyamanan semuanya,” ujar Arif

Arif menginformasikan, pada 2022 nanti ada anggaran perawatan dan diperuntukan pagar sekaligus dikerjakan di awal tahun anggaran berjalan.

“Sekiranya masih ada sisanya bisa dimanfaatkan perbaikan atau perawatan lainnya,” cetusnya.(Afd/And/Red).

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top