Petani di Boncong, Tuban Terkena Dampak Akibat Pendangkalan Sungai

Para petani melihat area pertanian yang tergenanh air dari luapa sungai

TUBAN, SUARADATA.com-Hujan deras pada beberapa hari terakhir membuat air sungai di Desa Boncong, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban meluber ke area pertanian warga, Selasa (7/4/2020). Air hingga meluber ke area pertanian karena terjadi pendangkalan sungai yang disebabka aktivitas cucian pasir.

“Sungainya dangkal dan penuh lumpur karena berasal dari limbah cucian pasir yang berada di sekitar sungai itu,” ujar warga Desa Boncong yang enggan disebutkan namanya saat ditemui SUARADATA.com.

Kata dia, tak hanya dangkal, namun sungai Desa Boncong sekarang semakin sempit. Warga menilai sungai dangkal dan sempit tersebut diakibatkan adanya cucian pasir yang membuang limbah ke sungai.

“Kemarin banyak petani pada mengeluh, karena ladangnya keluberan air sungai. Bahkan, Jalan Usaha Tani (JUT) juga terkena dampak,” terang sumber itu.

Jalan Usaha Tani (JUT) yang tergenang air akibay luapan sungai Boncong.

Informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, sekitar 1 hektar lebih yang terkena dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, ada pula petani yang mengadu ke Pemdes Boncong agar perusahaan cucian pasir memberi ganti rugi. Pasalnya, tanaman jagung dan cabai serta ketelanya banyak yang rusak akibat luapan air sungai.

“Kondisi seperti ini sudah kami laporkan ke desa, dan pihak desa pun mengaku sudah melaporkan ke pihak kecamatan. Tapi hingga saat ini belum ada penyelesaian,” imbuh warga itu.

Warga Boncong berharap, pihak pengelola cucian pasir segera ditindak oleh pemerintah. Bila perlu ditutup karena membuat dangkal sungai yang berujung merugikan para petani dan warga sekitar. Selain itu, perusahaan cucian pasir sejak berdiri di Desa Boncong, sekalipun tak pernah mengucurkan dana CSR-nya untuk warga.

“Perusahaan ini harus disangsi, bila perlu ditutup saja karena meresahkan warga,” imbuhnya.

Disisi lain, Pardi seorang petani pemilik ladang di sekitar sungai mengaku, minta rugi pada perusahaan karena tanamannya rusak. Ia mengungkapkan, tanaman miliknya rusak karena air meluber yang disebabkan sungai dangkal.

“Ya kemarin saya lapor ke desa dan sudah minta ganti rugi ke perusahaan. Tapi, hingga saat ini perusahaan belun merespon,” papar petani itu.

Mengenai dangkalnya sungai Boncong, Camat Bancar, Pemkab Tuban, Sutaji saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan memanggil pengelolanya. Rencananha akan mendegar keterangan dari pengelola terlebih dahulu. Jika dampak tersebut dari kegiatan usaha maka diberi teguran dan sangsi.

“Sangsinya ya berupa pengerukan dan ganti rugi kepada pihak-pihak yang terkena imbas,” terang mantan Sekcam Singgahan ini.

Sementara itu, sejak berita ini diturunkan SUARADATA.com masih berupaya mencari konfirmasi pada pihak pengelola cucian pasir yang ada di Desa Boncong.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top