Pj Wali Kota Malang Berwacana Ingin Terapkan Sistem Economic Cercular di TPST
MALANG, SUARADATA.com-Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, S.T.,M.M, menjelaskan, akan ada pengembangan dan peningkatan pengelolaan sampah di Kota Malang. Selain pengelolaan sampah di TPA Supiturang Mulyorejo, Sukun yang sudah berjalan sejauh ini.
Pengelolaan sampah sistem terbaru itu, jelasnya lagi, akan menempati lahan seluas 2 hektare. Satu tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) mampu menampung sampah perharinya sekitaran 150 sampai 200 ton. Lokasinya pun masih di kawasan TPA Supiturang, Mulyorejo.
“Sistem yang kita terapkan bukan sanitary landfill lagi, tapi Economic Cercular. Karena dinilai lebih efektif dalam menuntaskan persoalan sampah. Disisi lain, membantu pendapatan kita di daerah dengan sistem tersebut,” jelas Pj Iwan Kurniawan, Selasa (8/10/2024).
Mantan Bupati Lebak ini mengatakan, sistem Economic Cercular diambilnya hasil dari pengembangan upaya program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP). Dimana Kota Malang ditunjuk sebagai pilot project oleh Pemerintah Pusat (Kemendagri).
“Melihat sarana dan prasarana serta keberadaan TPA Supiturang Mulyorejo. Kita dinilai mampu melaksanakan program LSDP di daerah. Kenapa kami mesti menggunakan Economic Cercular bukan Sanitary Landfill. Sebab, sistem Sanitary Landfill belum mampu menuntaskan persoalan sampah secara menyeluruh di TPA Supiturang,” kata dia.
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini menyampaikan, program LSDP dan dikuatkan dengan sistem Economic Cercular. Untuk pengelolaan sampah di Kota Malang. Perpaduan LSDP dengan Economic Cercular semoga bisa menuntaskan permasalahan sampah. Sekaligus menghasilkan pendapatan bagi daerah maupun masyarakat.
“Sampah yang kita kelola tersebut, bisa diolah menjadi sumber pendapatan. Baik pendapatan daerah maupun masyarakat yang mengais rejeki di kawasan TPA Supiturang. Kebijakan ini salah satu upaya daerah untuk dilaksanakan, karena dapat mengurangi penumpukan sampah di lokasi maupun TPS-TPS,” terang Iwan.
Ia pun sempat menginformasikan, kenapa pihaknya tidak menerapkan sistem Sanitary Landfill dan selama ini sudah berlangsung di TPA Supiturang, Mulyorejo. Sistem tersebut yakni dengan menguruk sampah sampai penuh dan ditutup. Lalu berpindah ke tempat baru lagi, ditutup kembali dan demikian seterusnya.
“Kami menilainya belum bisa menyelesaikan masalah sampah dengan tuntas. Oleh karenanya, agar tidak menimbulkan sampah semakin menumpuk atau menggunung di TPA sana. Kita terapkan sistem Economic Cercular, membantu pengelolaan sampah di sebelahnya itu,” imbuhnya.
Guna mewujudkan kebijakan tersebut, pria pakar perencanaan dari Kemendagri ini, memohon doa restu dan dukungan dari masyarakat dan semua pihak. Kesiapan daerah menjadi salah satu tolok ukur terhadap program ini. Menapaki pelaksanaan 2025 atau 2026, harapannya bisa berjalan dengan baik.
“Menunjang akan hal itu, kami terus melakukan pemantauan, pengawalan dan pengawasan kepada OPD terkait. Akan kesiapannya menuju waktu pelaksanaannya, sambil berproses di Pusat. Disamping itu, menunggu annual work plane akan diambil keputusan oleh pemerintah pusat,” pungkasnya.(Prokopim Setda Kota Malang/Iwan)