TUBAN, SUARADATA.com-Direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) Kabupaten Tuban, dr Didik Suharsoyo menegaskan, kondisi dr DCR yang dikabarkan telah positif covid-19 di medsos dan grup Whatsap itu tidak benar.
“Itu tidak benar jika terpapar corona. Saat ini yang bersangkutan sedang menjalani isolasi di RSUD dr Soegiri Lamongan. Dan berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta yang bersangkutan dalam kondisi baik,” beber dr Didik saat dihubungi melalui selulernya, Senin (30/3/2020) malam.
Ia menjelaskan, dokter DCR masih berstatus PDP karena hasil lab swebnya belum keluar. Sehingga, meminta kepada masyarakat agar tidak berspekulasi hal buruk yang terjadi.
Tak hanya itu, seluruh karyawan RSNU Tuban yang pernah kontak dengan bersangkutan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Sedangkan, hingga saat ini seluruh karyawan yang menjalani isolasi telah terpantau dalam kondisi yang baik.
“Sementara untuk pasien yang sudah kontak dengan dr DCR, maka pihak rumah sakit akan mentracking bersama gugus tugas covid-19 Kabupaten Tuban. Sebab, pada 20 Maret 2020 yang bersangkutan sudah tidak masuk kerja,” ungkpanya.
Disisi lain, RSNU siap dan mendukung seluruh upaya pemerintah bersama masyarakat dalam rangka kewaspadaan dan penanggulangan Covid-19. Selain itu, RSNU Tuban tetap beroperasional seperti biasa dengan menerapkan standar kewaspadaan Covid-19 bagi seluruh pasien, pengunjung dan karyawan demi kesehatan bersama.
“Pelayanan kami tetap buka seperti biasanya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Tuban, Heri Prasetyo saat dikonfirmasi pernyataan Bupati Tuban, H Fathul Huda yang menyebut dr DCR positif Covid-19 dan beredar di Whatsap menerangkan, dalam isi komontar itu terdapat kesalahpahaman informasi. Untuk itu pihaknya meminta maaf jika masyarakat resah.
“Lebih jelasnya, besok ada konferensi pers terkait hal ini,” terang Heri.(Sal/Sir/Red)
