Kilas Peristiwa

Selain Tiga Pilar Pemberdayaan Masyarakat, EMCL juga Sumbang Triliunan untuk Devisa Negara

Etang sapaa akrabnya Tezhart Elvandiar, External Engagements and Socioeconomic Manager EMCL. Foto: Nursalam Suaradata.com

TUBAN, SUARADATA.com-ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus berkomitmen menjalankan program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, khususnya di Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu.

Program ini tentu menjadi bagian integral dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang fokus pada tiga pilar utama. Yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatan.

Menurut Tezhart Elvandiar, External Engagements and Socioeconomic Manager EMCL, bahwa dalam bidang kesehatan pihaknya tidak hanya membangun infrastruktur dasar. Seperti menara air dan distribusi air bersih, tetapi juga melibatkan masyarakat dalam pengelolaan fasilitas tersebut. Tujuannya jelas agar masyarakat dapat mengelola dan memelihara fasilitas air bersih secara mandiri dalam jangka panjang.

“Kami tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membekali masyarakat dengan keterampilan untuk mengelola fasilitas ini. Ini adalah pendekatan yang berkelanjutan pasti dari mereka mereka bisa merasakan manfaat jangka panjang,” ungkapnya dalam acara Ngabuburit Barenga bersama awak media di Kabupaten Tuban, Selasa (25/3/2025).

Disisi lain, pentingnya komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat setempat menjadi prinsip dasar EMCL dan SKK Migas. Setiap program yang dijalankan selalu disesuaikan dengan kebutuhan warga untuk memastikan dampak yang optimal. Selain program kesehatan, EMCL juga fokus pada pengembangan ekonomi lokal melalui Cepu Creative Community (CRECO). Jelas tujuannya untuk mendukung UMKM sekitar Blok Cepu.

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan memperkuat ekonomi masyarakat setempat,” tuturnya.

Pada bidang pendidikan, EMCL turut berkontribusi dengan menyediakan pelatihan bagi tenaga pengajar. Selaik itu, pengadaan sarana pendidikan dan memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi di wilayah tersebut.

Tidak berhenti disitu, sejak 2008 EMCL dan SKK Migas telah berhasil memberikan akses air bersih kepada lebih dari 10.000 kepala keluarga di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora. Praktiknya terdapat 119.503 meter jaringan air bersih, 56 menara tandon air dan lebih dari 10.000 sambungan rumah. Tentunya program ini memberikan manfaat nyata bagi lebih dari 40 desa.

“Dengan berbagai program pemberdayaan yang berkelanjutan, EMCL dan SKK Migas berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan harmonis dengan masyarakat lokal, sekaligus memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi kesejahteraan mereka,” harapannya.

Lapangan Banyu Urip EMCL. Foto: Nursalam Suaradata.com

Sumbangsih Lapangan Banyu Urip: Produksi Lebih dari Target, Sumbangkan Triliunan untuk Negara dan Masyarakat

Rencana pengembangan Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu di tahun 2005-2006 awalnya memperkirakan potensi produksi sekitar 450 juta barel minyak mentah. Rencananya, kapasitas produksi puncaknya diproyeksikan mencapai 165.000 barel per hari dalam dua tahun pertama. Namun, setelah pembangunan fasilitas produksi dan analisis data geologis dan sumur, estimasi tersebut mengalami peningkatan signifikan.

Dari data yang terkumpul, ExxonMobil bersama SKK Migas mengajukan revisi estimasi, dan hasilnya mengejutkan. Ternyata potensi cadangan minyak di bawah Lapangan Banyu Urip lebih dari satu miliar barel. Optimis dan keyakinan penuh terhadap data geologis yang ada, produksi puncak juga melampaui perkiraan semula.

“Ternyata, produksi terus berlanjut lebih dari lima tahun, dengan kapasitas lebih dari 150.000 barel per hari dan rata-rata produksi mencapai sekitar 200.000 barel per hari, bahkan sempat menembus 235.000 barel pada puncaknya,” papar Etang sapaan akrabnya.

Sumbangsih Lapangan Banyu Urip terhadap perekonomian negara juga sangat signifikan. Dari hasil produksi Blok Cepu ini, ExxonMobil telah menyumbangkan sekitar 29,5 miliar dolar AS ke kas negara, yang setara dengan sekitar 570 triliun rupiah.

“Kontribusi ini tidak hanya untuk negara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi daerah penghasil migas, melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Migas,” tegasnya.

Tidak hanya dari sisi ekonomi, lebih dari 200.000 masyarakat di sekitar daerah operasi juga merasakan dampak positif dari berbagai program pemberdayaan yang dijalankan oleh ExxonMobil. Melalui program-program ini, perusahaan memastikan bahwa perkembangan lapangan Banyu Urip tidak hanya memberi manfaat bagi sektor energi, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Sudah menjadi kewajiban perusahaan bahwa kita juga peduli masyarakat sekitar operasi, mulai Blora, Bojonegoro dan Tuban,” tutupnya.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button