Sikapi Peristiwa di Cianjur, GMNI Jatim Serukan Evaluasi Bersama

Ketua GMNI Jawa Timur, Nabrisi Rohid

TUBAN-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Jawa Timur menyerukan evaluasi bersama terkait peristiwa aksi demonstrasi yang dilakukan oleh kelompok Organisasi Cipayung Plus serta gabungan kelompok mahasiswa dan kepemudaan di Cianjur, Jawa Barat hingga merenggut nyawa aparat kepolisian pada beberapa hari yang lalu.

Diketahui, dalam aksi tersebut digelar oleh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Himpunan Mahasiswa Tjiandjur (Himat), Cianjur Intelectual Foundation (CIF), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Cianjur yang melakukan aksi didepan Gedung DPRD Cianjur.

Ketua GMNI Jawa Timur, Nabrisi Rohid mengatakan, kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi bersama, baik dari pihak kepolisian maupun organisasi mahasiswa secara keseluruhan.

“Kejadian tersebut harus menjadi bahan evaluasi bersama,” ungkap Nabrisi Rohid saat berkunjung ke Sekretariat GMNI Kabupaten Tuban, Senin (2/9).

Ia menjelaskan, insiden tersebut bisa mungkin terjadi ketika tidak adanya koordinasi dengan baik antara masa dan aparat keamanan. Disisi lain, saat pembakaran ban dari dulu aksi tersebut sudah pernah dilakukan. Namun, pada prinsipnya pihak keamanan punya prosedur untuk memadamkannya.

“Saat insiden kemarin, aparat kepolisian tidak menggunakan alat pengaman saat melakukan pemadaman api dan tidak menggunakan alat pemadam api,” ujarnya.

Sedangkan, tindakan oknum mahasiswa di dalam Barisan Cipayung Plus Cianjur tersebut dinilai tidak ada unsur kesengajaan untuk membakar polisi.

“Kami menilai itu sebuah kecelakan,” tutur Naha sapaan akrabnya.

Disisi lain, GMNI Jatim akan terus mendukung proses hukum yang berlaku. Selain itu, mendukung pihak kepolisan untuk menuntaskan kejadian tersebut.

“Intinya kami mendukung proses hukum yang berlaku, dan juga berharap para pelaku yang mengakibatkan pihak keamanan meninggal harus ditindak tegas,” bebernya.

Sedangkan berkaitan dengan sanksi yang diberikan kepada organisasi masyarakat tak perlu khawatir. Sebab, DPP GMNI selaku pucuk pimpinan sudah memberikan sangsi kepada mereka.

“Dan kami pesan kepada kawan- kawan GMNI di Jawa Timur tetap harus menjalankan aktivitas organisasi seperti biasa. Tetap lakukan pengawalan-pengawalan dan advokasi di setiap daerah masing-masing,” harapnya.

Selanjutnya, terkait adanya insiden dan isu -isu tersebut, diharapkan tidak menyurutkan anggotanya melakukan kegiatan dalam mengawal masyarakat. Apalagi pada momentum penerimaan Mahasiswa Baru (MABA) ini. Sehingga, tidak menjadi momok dan pengkaderan dapat terus berjalan untuk mencetak kader-kader penerus bangsa baik di tataran DPC maupun DPK.(Sal/Fat/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top