TUBAN-Perkuat tradisi pendidikan non formal dihati masyarakat, Organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate-Pusat Madiun Cabang Tuban menggelar dialog dan silaturrahmi bersama anggota Forkopimda, Rabu (23/10/2019) siang.
Acara yang digelar di salah satu resto di jalan Basuki Rahmat tersebut, turut dihadiri Bupati Tuban, H Fathul Huda, Dandim Kodim 0811 Tuban, Letkol Inf. Viliala Romadhon, Kabag. ops Polres Tuban, Kompol Ngadi, Kajari Tuban dan Kesbanpol, KONI, IPSI duduk bersama dengan jajaran pengurus PSHT Pusat Madiun Cabang Kabupaten Tuban.
Dalam Sambutannya, Ketua PSTH Cabang Tuban, Lamidi mengatakan, acara silaturahmi ini untuk meningkatkan sinergitas dengan OPD. Selain itu, menyerahkan lisensi dan hak paten PSHT Cabang Tuban kepada Bupati, Kapolres dan Dandim serta OPD.
“Dalam hal silaturahmi ini, kami menyerahkan lisensi dan hak paten PSHT Cabang Tuban,” jelasnya.
Lamidi menambahkan, disela-sela silaturahmi dengan Forkopimda ini, PSHT juga menggelar dialog. Tujuannya, untuk menalinan sinergitas pengurus PSHT dengan Forkopimda. Selain itu, pengenalan pendidikan karakter dalam dunia pencak silat SH Terate yang menekankan warga dan siswa didik untuk berbudi luhur.
“Selain silaturahmi Kami juga berdialog dengan Forkopimda tentang pengenalan Pendidikan karakter dalam dunia pencak silat SH Terate,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Tuban, H Fathul Huda memberikan, apresiasi kepada kelompok-kelompok yang jelas bermanfaat dikalangan masyarakat. Selain itu, bangga terhadap PSHT karena anggotanya dari usia tua dan muda melebur menjadi persaudaraan.
“Saya bangga dan mengapresiasi organisasi ini (PSHT) Perkembangannya luar biasa, dari yang tua dan muda dapat bersatu. Berarti ajaran ini bisa diterima oleh semua kalangan,” imbuhnya.
Lanjut bupati, dengan banyaknya jumlah anggota PSHT, berarti pencak silat perlu dilestarikan. Karena merupakan warisan budaya leluhur secara turun-temurun.
“Kalau tidak dibina yang baik tentu akan gampang terjadi gesekan dengan kelompok lain,” paparnya.
Fathul Huda menghimbau, kepada ormas di Tuban untuk membina kerukunan antar pencak silat. Bahkan, perlu dibina membangun lahir dan batin yang sesuai dedikasi untuk berbudi luhur. Selain itu, memberikan tempat jaminan (kompensasi) terhadap remaja untuk masuk ke organisasi atau kelompok yang bagus.
“Oleh sebab itu, saya mengajak kelompok atau organisasi untuk lebih menanamkan sikap menghormati dari tetangga atau kelompok lain. Sehingga, kondusifitas lingkungan akan tercipta,” bebernya.(Sal/And/Red)
