Sopir Ambulan Puskesmas Kendal Kerep Akui Salah, Tanpa Pasien Terobos Lampu Merah dan Nyalakan Sirine

Condro bersama teman perawat perempuan ASN yang dikeluhkan warga akan aksinya mensopiri ambulan dianggap ugal-ugalan. foto : SS

MALANG, SUARADATA.com-Aksi sopir UPT Puskesmas Kendal Kerep Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang yang notabene seorang perawat ASN di puskesmas tersebut, ternyata kerap menerobos lampu merah tanpa kondisi darurat (nihil pasien). Hak itu terjadi di Jalan Raya Sulfat dan Sawojajar, terjadi sekitar pukul 11.00, Jumat (10/9/2021).

Aksinya itu dinilai warga atau pengguna jalan yang turut menyaksikan saat itu menganggap ugal-ugalan sekaligus membahayakan keselamatan orang lain. Hingga menjadi pemberitaan di media pada Sabtu (11/9/2021) lalu.

Terkait berita itu, Condro membenarkan menerobos lampu merah dan mengakui kesalahannya. Namun menyangkal pemberitaan tidak semuanya benar. Kedatangannya bersama satu perawat perempuan ke RSUD Kota Malang bukan untuk beralibi.

“Akan tetapi, di situ (RSUD) posisi saya menjemput pasien covid-19 asal Bunul Asri Kelurahan Bunulrejo akan menjalani isolasi mandiri di rumah pasien pasca perawatan di RSUD. Saya ada keterlambatan dalam menjemput pasien covid-19,” terang Condro.

Perihal penepukan bodi mobil oleh warga, pihaknya tidak menghiraukannya. Pasalnya, dirinya tidak merasa menabrak sehingga dibiarkan saja.

“Disisi lain, saat itu sedang bertugas menjemput pasien. Dan tidak merasa apa yang dikeluhkan warga,” tandasnya.

Selain dari itu, pihaknya tidak perlu melayani kekesalan dari warga tengah emosi dengan nada cukup lantang.

“Saya lebih menjaga keselamatan diri pribadi, daripada terjadi insiden pemukulan, karena sama-sama emosional,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya kedepan lebih berhati-hati dan menjadikan peristiwa seperti ini cukup sekali saja terjadi.

“Kesalahan yang dilakukannya hanya pihak Kepolisian yang berhak menentukan bukan warga biasa,” pungkasnya.

Ditempat sama, Kepala Puskesmas Kendal Kerep dr. A.A.I Ngurah Kunti menyatakan telah memberikan pembinaan sekaligus teguran lisan kesatu sesuai aturan kedisiplinan ASN kepada anak buahnya.

“Kedepannya, peristiwa tersebut jangan sampai terulang lagi. Kami akan terus mewanti-wanti kepada semua ASN maupun tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas lebih waspada dan lebih baik lagi pada segala kinerjanya,” ucap Kunti.(Afd/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top