Sungai Tersumbat Material, Petani Minta Kembalikan Fungsi Irigasi

Terpaksa dikeruk kembali setelah mendapatkan perlawanan dari petani.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Belasan petani yang berasal dari Desa Sugiharjo, Kecamatan Kota Tuban, Kabupaten Tuban melakukan protes kepada pelaksana proyek ring road atau jalur lingkar selatan (JLS), lantaran material proyek menutupi aliran sungai yang digunakan sebagai sumber pengairan sawah para petani, Rabu (9/9/2020).

Bentuk protes yang diwujudkan dengan menghentikan alat berat dan operasi proyek ring road, serta meminta pelaksana proyek untuk memindahkan material yang menutupi aliran sungai. Karena sungai selebar tiga meter lebih itu dimanfaatkan petani untuk mengairi puluhan hektar sawah di tiga desa di kecamatan setempat.

Ketua Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Tuban, Karso mengatakan, aksi protes para petani sebagai bentuk kekecewaan terhadap pelaksana proyek yang menguruk aliran sungai tanpa ada koordinasi dengan petani terlebih dahulu, tau – tau aliran sungai diuruk oleh pihak pelaksana proyek
sejak Jumat kemarin, dan ini sangat merugikan petani.

“Tau-tau aliran sungai diuruk oleh pihak pelaksana proyek sejak Jum’at kemarin,” ungkapya.

Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, dampak adanya pengurukan aliran sungai ini sangat mengganggu saluran irigasi pertanian. Oleh karena itu para petani di sekitar proyek sangat kesal, seharusnya pelaksana proyek JLS tidak main seperti itu. Musyawarah jauh lebih penting, daripada merugikan petani di kemudian hari.

“Material yang ada di sungai diangkat segera diangkat, agar fungsi sungai kembali normal,” harapannya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi menyampaikan, pengurugakan ini tidak untuk selamanya, melainkan sifatnya hanya sementara agar mobilisasi alat berat dan material berjalan lancar.

“Rencananya akan dibuatkan gorong- gorong besar, agar petani tidak dirugikan,” ungkapya saat berada dilokasi.

Sebelum ada penggurukan pihaknya sudah melakukan koordinasi degan pihak desa, pihak desa menyarakan untuk diberi pipa dibawahnya, agara air bisa tetap mengalir. Semua itu sudah kami jalankan, tapi kemarin saya dengar info bahwa para petani minta mengganti dengan gorong- gorong.

“Mungkin minggu ini bok nya sudah datang,” kata Koko, perwakilan PT. Tectonia Grandis sebagai pelaksana proyek .

Diketahui, pengerjaan ring road pada 2020 ini digarap tiga kontraktor. Di antaranya, PT Sugih Waras Jaya Kecamatan Jenu Tuban, PT Asri Jaya Putra Perkasa Jombang, dan PT Tectonia Grandis Surabaya. Namun dalam pengerjaan yang diprotes petani merupakan paket 3 yang dikerjakan oleh PT. Tectonia Grandis Surabaya dengan panjang hampir 2, 65 kilo meter.(Sal/Ff/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top