Terkait Siswa Korban Buly, Wali Kota Sutaji Minta Semua Pihak Tenang

Wali kota Malang Sutiaji dan Ketua Komisi D DPRD Kota Wanedi berada di ruangan Kepala sekolah. Membahas siswa yang dibully temannya hingga opname di RS Lavalette Malang, Senin (3/2/2020).

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Sutiaji meninjau salah satu SMPN di Kota Malang yang viral di media sosial belum lama ini sekaligus menjenguk kondisi MS (13) siswa kelas VIIB korban Bully hingga saat ini rawat inap di RS Lavalette Malang, Senin (3/2/2020).

Kondisi MS sendiri saat dijenguk Wali Kota Malang dan Komisi D, di RS Lavalette Malang. Masih banyak mengalami trauma. Ketika rombongan Wali Kota mendekat ke ruangan ada reaksi penolakan dari MS sempat muncul.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, perihal peristiwa bully yang kelewat batas. Pihaknya menyatakan ini bentuk kesalahan dari pihak sekolah. Karena lokasinya saat ada di sekolah.

“Untuk itu kami meminta kepada semua pihak, agar memberikan keterangan secara rinci. Guru agama dan sekolah mesti bertanggungjawab, akan peristiwa ini,” tegas mantan Wawali periode 2013 – 2018.

Disisi lain, Wali Kota, Sutaji sudah menghubungi pihak RS Lavalette agar bisa mengetahui secara pasti dan jelas lewat hasil medis. Luka – luka yang diderita MS bisa sampai seperti itu, seperti apa penyebabnya. Karena status sosial dan prestasi MS di sekolah sesuai laporan dari pihak sekolah memiliki di atas rata-rata.

“Candaan yang berlebihan dilakukan oleh ketujuh temannya, bukan terkait individulitas,” terangnya.

Adanya hal ini, maka diminta kepada pihak sekolah segera mengumpulkan segenap wali murid. Dalam rangka melakukan pembinaan agar peristiwa seperti ini menjadi terakhir kalinya.

“Mengenai langkah penanganan siswa, Kami akan memberikan pendampingan psikologis dan pendampingan hukum, baik kepada korban maupun pihak pelaku. Karena masalah ini sudah menjadi ranah Kepolisian,” bebernya.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang Wanedi menukaskan peristiwa ini tidak boleh terulang lagi.

“Kami meminta kepada semua pihak, untuk tidak menutupi permasalahan yang ada. Harus diungkap secara terang benderang,” tukasnya.

Pihak sekolah atau Diknas Kota Malang mesti memasang CCTV, untuk bisa membantu memantau di lokasi. Manakala terjadi peristiwa, dan membutuhkan kronologisnya.

“Ini sudah menjadi ranah Kepolisian, maka kita tunggu hasil visumnya, dan kita percayakan pihak Kepolisian untuk menanganinya,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top