TUBAN, SUARADATA.com-Sebanyak 37 warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi nekat mengayuh sepeda dan “Ngontel” bareng menuju Istana Negara Jakarta Pusat, untuk menemui Presiden Joko Widodo.
Tujuan mereka ke Jakarta ialah untuk mencari keadilan kepada pemerintah daerah maupun pusat agar mencabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) Emas oleh PT. Bumi Sukses Indo dan PT. Damai Sukses Indo. Karena adanya tambang emas yang beroperasi di wilayah tersebut berdampak buruk bagi masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
“Kami berangkat ke Jakarta untuk mencari keadilan kepada Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi),” kata Suparti (35). Saat melintasi Jalan Raya Surabaya-Semarang, Kecamatan Semanding, Tuban, Kamis (20/2/2020).
Lebih lanjut Suparti menjelaskan, sebelum tiba di Kabupaten Tuban, ia bersama 36 orang lainnya sudah menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya. Namun pada saat itu gubernur tidak bisa menemui mereka dengan alasan ada kegiatan di luar daerah dan akhirnya ditemui oleh Kepala Dinas ESDM Jatim.
“Sebelum kita berangkat ke Jakarta,kami sudah menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Jawa Timur, namun di temui oleh Kepala Dinas ESDM Jatim,” jelasnya.
Setelah ditemui Kadis ESDM Jatim, warga masih belum puas dengan solusi atau jawaban yang ia ditawarkan oleh pemerintah provinsi. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
“Tidak ada solusi yang tepat bahkan Ibu Gubernur Khofifah saja tidak menemui kami, ketika masyarakat Sumberagung mengadukan nasibnya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, area tambang emas yang sekarang di eksploitasi juga merupakan tempat bagi masyarakat sekitar untuk berlindung dari ancaman gelombang tsunami. Namun, sejak keberadaan tambang itu mereka khawatir mencari tempat berlindung.
“Beberapa tahun yang lalu terjadi tsunami masyarakat selamat karena menyelamatkan diri ke lokasi yang saat ini dijadikan pertambangan,” tutupnya.(Sal/And/Red)
0 Comments