Wagub Jatim Harapkan EJSC Jadi Pusat Kegiatan Masyarakat

Emil Dardak saat memberikan pemaparan EJSC di kantor Bakorwil Bojonegoro. Foto : humpro.

BOJONEGORO, SUARADATA.com-Penerapan East Java Super Coridor (EJSC) segera dilaksanakan di Badan Koordinasi Wilayah Pemerintahan dan Pembangunan (Bakorwil) milik Pemprov Jawa Timur. Salah satunya EJSC Bakorwil Bojonegoro.

Sebagai wujud mempersiapkan berlakunya EJSC tersebut, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak melakukan sosialisasi EJSC di Bakorwil Bojonegoro, Kamis (26/12).

Dalam sambutannya, Emil Dardak panggilan akrab Wagub Jatim mengatakan, EJSC merupakan gagasan dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang diharapkan menjadi pusat kegiatan masyarakat. Sebab, melalui EJSC ini diharapkan mampu menghadirkan kombinasi antara kehadiran fisik sebuah ekosistem yang membangun ekonomi kreatif dan ekonomi berbasis digital.

“Kita percaya data akan muncul dan bermanfaat kalau lebih dekat dengan urat nadi masyarakat. Bagaimana membawa urat nadi masyarakat lebih dekat dengan data? Kita harus membangun sebuah ekosistem,” papar Emil.

Kata dia, ekosistem inilah yang disebut EJSC, sebuah tempat yang sedang dibangun sudah 95 persen. Tetapi pada saat yang sama optimis ekosistem itu akan bermanfaat kalau menjadi pusat kegiatan masyarakat.

Karena EJSC diyakini bisa memberdayakan masyarakat Kabupaten Bojonegoro sekaligus bisa mendekatkan dan menggerakkan ekonomi masyarakat di kabupaten sekitarnya. Bisa dikatakan, Bojonegoro bisa menjadi episentrum kegiatan ekonomi baru seperti jasa, perdagangan, maupun produk ekonomi kreatif.

“Bojonegoro akan menjadi pilihan yang tepat untuk membangkitkan ekonomi yang lebih ke arah masa depan. Seperti diketahui bahwa Bojonegoro memiliki kekayaan akan minyak dan energi,” katanya.

Lebih lanjut disampaikannya, EJSC ini akan memiliki fungsi antara lain menjadi pusat pengumpulan dan penyampaian data-data Pemprov Jatim, serta pusat pelayanan.

“Jadi siapapun yang mau tahu tentang Jawa Timur datanya segala macam. Selain bisa mengakses dari internet, masyarakat bisa memperoleh informasi lebih lanjut dari EJSC. Karena selain melalui digital, tetap perlu face to face,” jelasnya.

Sebagai upaya menopang EJSC sebagai pusat kegiatan dan pelayanan masyarakat, lanjutnya, Pemprov Jatim menghadirkan sebuah konsep modifikasi mall pelayanan publik tingkat provinsi. Terdapat 13 dari 19 perijinan akan dilaksanakan di EJSC. Ditambah lagi mendapatkan dukungan dari instansi vertikal.

“Mudah-mudahan bisa menyediakan pusat informasi dan konsultasi. Seperti untuk Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI), Pemprov Jatim telah membahas dengan Kemenkumham. Selain itu BPOM, juga dengan organisasi seperti eksportir untuk informasi peluang-peluang ekspor,” tutur Mantan Bupati Trenggalek ini.

Sementara itu, Kepala Bakorwil Bojonegoro Abimanyu Ponco Atmojo Iswinarto mengatakan, pembangunan gedung EJSC di Bakorwil Bojonegoro sudah mencapai 95 persen. Rencananya, gedung tersebut bisa beroperasi mulai Januari 2020.(Dy/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top