Kilas Peristiwa

Wali Kota Malang Berharap Penyelesaian Banjir di Suhat Minim Dampaknya

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Wawali, Ali Muthohirin diikuti Kepala DPUPRPKP, Dandung Djulharjanto. Meninjau titik lokasi pekerjaan penanganan drainase di kawasan Jalan Sukarno-Hatta, Lowokwaru. Rencananya dikerjakan pada April 2025 nanti, setelah lebaran Idul Fitri, Rabu (12/03/2025). (foto : Iwan Irawan/SUARADATA)

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, didampingi Wawali, Ali Muthohirin dan Sekkota Erik Setyo Santoso serta OPD terkait melaksanakan peninjauan persiapan pekerjaan penanganan banjir yang berada di kawasan Jalan Sukarno-Hatta (Suhat), Lowokwaru, Rabu (12/3/2025).

“Kenapa kita melaksanakan peninjauannya secara berjalan kaki, guna memastikan titik lokasi pengerjaannya. Kita awali dari utara jembatan Suhat dan depan kampus Politeknik Negeri Malang (Polinema). Hingga berada di gapuro tepi jalan mengarah ke RRI Jalan Candi Panggung,” jelas Wali Kota, Wahyu Hidayat.

Pada kesempatan itu, Wahyu menyampaikan, isu adanya penebangan pohon sebanyak 147 titik. Setelah dilakukan kroscek di lapangan diyakini tidak akan terimbas sebanyak itu. Pihaknya mendengar isu tersebut sempat kaget, mengingat baru bertugas sepuluh hari menjabat.

“Kami sendiri masih mempelajari akan progresnya, terkait perkembangan proyek drainase di Suhat ini. Kami melihat ada alternatif yang bisa dikoordinasikan bersama Pemprov Jatim. Dilaksanakan melalui contract change order (CCO). Jika ada pun terimbas penebangan pohon, tapi tidak sebanyak 147 titik,” kata dia.

Lanjut dia lagi, penebangan pohon tetap dilakukan tapi dipertimbangkan jumlahnya. Titik-titiknya akan disesuaikan, sekaligus dilakukan peremajaan penanaman pohon di kawasan sini. Pasca penyelesaian pekerjaan penanganan drainase di Suhat.

“Perlu juga kami luruskan mengenai isu penebangan pohon yang ada di median jalan. Hal itu, kami pastikan tidak benar dan tidak akan terjadi dilakukan. Yang ditebang adalah sisi barat jalannya, berkaitan langsung dengan pengerjaan drainase. Dan sepertinya tidak bisa terhindarkan dari penebangannya,” imbuhnya.

Setelah dilakukan peninjauan dengan berjalan kaki sepanjang hampir 1 kilometer. Mantan Sekda Kabupaten Malang ini menjelaskan, pengerjaan proyek drainase diupayakan sekiranya ada PSU atau pohon besar. Bisa disiasati sedikit dibelokkan, sehingga terhindar dari penebangan pohon

“Hal itu, bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya penebangan pohon di lokasi. Kami pun telah menginventarisir titik-titik mana aja, butuh mendapatkan perhatian. Kami akan duduk bersama dengan pemilik proyek drainase (Pemprov). Mengingat, pelaksanaan pembangunan drainase di Suhat dibiayai Pemprov Jatim,” jelas Wahyu.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat didampingi Wawali, Ali Muthohirin. Diikuti Sekkota, Kepala DLH, Kepala DPUPRPKP saat meninjau di utara Jembatan Suhat atau depan Kampus Polinema Suhat, Lowokwaru. (foto : Iwan Irawan/SUARADATA)

Di tempat sama, Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Djulharijanto menambahkan, sebagaimana disampaikan Pak Walikota dalam pekerjaan drainase di Suhat. Akan tetap mempertahankan pendestriannya. Akan dibuat box culvert, dan ada bak kontrolnya.

“Peninjauan hari ini akan kita koordinasikan dengan SDA Pemprov Jatim. Mencakup perencanaan, pengawasan maupun pelaksanaannya ada di sana. Kami pun diinstruksikan oleh Pak Walikota, bisa meminimalisir dampaknya. Termasuk meminimalisir terhadap pemotongan atau penebangan pohonnya,” tambah Dandung.

Pada prinsipnya, kata Dandung, terkait dengan penebangan pohonnya. Perencanaan sekiranya gak perlu ditebang ya tidak, tapi jika tidak bisa ada pilihan lain ya dilakukan penebangan pohon. Yang ditebang adalah di barat tepi jalan, bukan yang di tengah jalan atau median jalan.

“Peninjauan dari Pak Walikota dan Pak Wawali beserta rombongan, bagian dari menindaklanjuti atau quick responshif aspirasi masyarakat. Hasilnya kita koordinasikan ke Pemprov, dan menunggu perkembangan selanjutnya. Perihal pelaksanaan kapan dilakukan, kami menunggu progres dari Jatim. Jadi kita di daerah masih menunggu perkembangannya,” ucapnya.

Terpisah, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaya menuturkan, proses penebangan masih menjadi pembahasan di rapat koordinasi. Kebutuhan anggarannya terkait hal itu belum teralokasikan, waktu rakor sempat dibahas.

“Tapi Pemkot Malang melalui kita di DLH, diinginkan partisipasinya (penebangan) sekaligus penataannya. Sesuai titik yang ditentukan pada pelaksanaan pembangunan drainase. Rencana awalnya ada 147, tapi kita akan menyesuaikan kondisi di lapangan seperti apa kebutuhannya,” terang Rahman.

Disinggung isu keresahan masyarakat mengenai dampak lingkungan adanya penebangan pohon. Rahman menegaskan, proyek pembangunan drainase sedikit banyak berkonskuensi pada dampak. Utamanya terhadap penebangan pohon, namun demikian semuanya tetap dicarikan solusinya.

“Tapi bagaimana pun bantuan dari Pemprov Jatim, harus kita terima untuk penyelesaian penanganan banjir di Kota Malang. Khsususnya banjir di Suhat segera tertangani dengan baik, airnya dialirkan ke Sungai Brantas, di bawah jembatan Suhat,” pungkasnya.(Iwan/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button