Wali Kota Malang Pastikan Ramadhan Stok Pangan Aman dan Harganya Mesti Dikendalikan
MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, menyatakan, usai melakukan peninjauan secara acak (random) ke Pasar Blimbing dan Pasar Sawojajar. Satu lagi ke distribusitor sembako di kawasan Pasar Besar.
“Kami yakini dan pastikan aman, untuk stok bahan pangan di Kota Malang. Selama bulan suci ramadhan berlangsung hingga Idul Fitri 1446 H. Hanya saja, harganya mesti dikendalikan atau diintervensi oleh Pemkot Malang,” kata Wali Kota, Wahyu Hidayat, Selasa (4/03/2025).
Wahyu pun menegaskan, terjadinya kenaikan harga dan perbedaan harga di pasar tradisional. Contohnya, pembelian cabai di Pasar Blimbing sebesar Rp 90 ribu perkilogramnya. Tapi di Pasar Sawojajar mencapai Rp 130 ribu perkilogramnya. Padahal bermuara pada tempat yang sama yakni Pasar Induk Gadang.
Oleh karenanya, bersama TPID melakukan pengendalian terhadap harga bahan pangan di Kota Malang. Menyikapi hal ini, akan diambil beberapa langkah konkret oleh Pemkot Malang. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar atau pangan murah.
“Kedua, kami lebih menguatkan stok dan subsidi pada warung tekan inflasi (WTI) yang kita miliki di Pasar Dinoyo. Melalui hal ini, harapannya bisa memberikan pengaruh besar atau kuat. Utamanya terhadap pengendalian harga sembako di Kota Malang,” tegas Wahyu.
Disebutkannya, operasi pasar murah yang telah diawali sejak 24 Februari 2205 lalu. Digelar oleh Kantor Pos Cabang Utama (KCU) Malang, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian RI. Pastinya bagian upaya pemerintah dalam mengendalikan harga bahan pangan.
“Kami tadi sesuai yang diinformasikan atau diinginkan oleh pedagang pasar, agar operasi pasar murah digelar di dekat pasar besar. Bertujuan bisa mempengaruhi harganya lebih stabil atau terkendali,” beber dia.
Mantan Sekda Kabupaten Malang ini menginformasikan, akan ada warung tekan inflasi (WTI) di Pasar Blimbing. Lahannya sudah dipersiapkan oleh Pemkot Malang. Nanti akan berkolaborasi dengan Kantor Pos KCU Malang. Keberadaan WTI nantinya bisa membantu mengendalikan harga bahan pangan.
“Kami berharap akan keberadaan WTI bisa memberikan pengaruh kuat. Kendati ada kenaikan, tapi tidak sampai terjadi inflasi atau kenaikan harga yang signifikan. Kenaikan harga bahan pangan kerap terjadi pada momen-momen tertentu. Jika tidak segera dikendalikan, inflasi kita khawatir terkerek naik,” ujarnya.
Alumnus ITN Malang ini menukaskan, kenaikan harga bahan pangan ini janjan sampai menimbulkan atau berdampak daya beli masyarakat menurun. Pasalnya, nilai pertumbuhan ekonomi di Kota Malang tengah mengalami penurunan mengacu pada hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS).
“Hal itu, kami melihat juga disebabkan adanya penurunan dari pertumbuhan ekonomi di Pusat maupun Jawa Timur. Kami terus berupaya mencari penyebab penurunannya lebih detail lagi, agar pertumbuhan ekonomi di 2025 bisa tumbuh lebih bagus lagi dibandung 2023 lalu,” pungkasnya.
Di tempat sama, Kepala Kantor Pos KCU Malang, Mochammad Budiono menyampaikan, pihaknya telah melaksanakan operasional pasar murah di empat titik. Selain di Kantor Pos Alun-Alun Merdeka, juga ada di Kantor Pos Dinoyo dan Jalan Raya Kol. Sugiono (Gadang) serta di Malang bagian Barat.
“Operasi pasar murah ini kita kerjasama dengan pihak terkait, salah satunya dengan Kementerian Pertanian RI. Bulog serta lainnya. Yang kita jual adalah minyak goreng (Minyak Kita), Gula, Beras Premium, Daging Ayam Ras. Mengenai Daging Kerbau dan Bawang masih belum tersedia,” terang Budiono saat ditemui di Kantor Pos KCU Malang.
Stok yang diterimanya, lanjut Budiono, untuk beras premium sebanyak 1.000 sak ukuran 5 kg. Minyak Kita hampir 500 dus ukuran satu liter isi 12 kantong, lantas stok gula ada 3 ton. Namun, untuk stok daging ayam ras pihaknya gak hafal yang tersedia saat ini. Minat masyarakat mayoritas lebih pada pembelian gula dan minyak.
“Kami menggelar operasi pasar murah ini dimulai sejak 24 Februari 2025 sampai 29 Maret 2025. Kita tekankan kepada masyarakat, ketika ingin membeli bahan pangan. Yang kami terapkan adalah satu KTP mendapatkan dua item pembelian. Terkecuali, pembelian beras premium bebas berapapun jumlahnya,” sambungnya.
Terpisah, warga Jalan Mayjend Panjaitan (Bethek), Muji Endayani (55) saat ditemui SUARADATA.com di lokasi operasi pasar murah di Kantor Pos KCU Malang, Alun-Alun Merdeka
Muji menuturkan, sejatinya pihaknya juga ingin belanja beras di operasi pasar murah tersebut. Tapi sepertinya telah kehabisan, informasinya masih pasti kapan akan datang. Sementara ini pulang dulu, besok akan datang lebih pagi, agar bisa belanja beras.
“Kami sebagai warga masyarakat melihat perekonomian tidak baik-baik saja saat ini. Adanya pasar murah seperti ini sangat membantu sekali, sebab selisih harganya cukup lumayan bagi kami. Bisa dibuat kebutuhan lainnya, sebagai ibu rumah tangga. Kami harus pinter-pinter mengatur keuangan sekaligus belanjakan barang,” tutur Muji.(Iwan/ And/Red)