Kilas Peristiwa

Wali Kota Malang Serahkan Bantuan Alsintan Presiden RI Prabowo Subianto

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyerahkan secara simbolis bantuan dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Berupa mesin pertanian Combine Harvester ke kelompok petani Makaryo dari Kelurahan Wonokoyo, Kedungkandang, Selasa (17/6/2025). (foto : Iwan Irawan/SUARADATA)

MALANG, SUARADATA.com-Bantuan satu unit alat mesin pertanian (alsintan) dari Presiden RI Prabowo Subianto berupa Combain Harvester (alat pemanen padi) senilai Rp 500 juta, diserahkan kepada gabungan kelompok tani (Gapoktan), beraktifitas di seputaran Kelurahan Wonokoyo, Kedungkandang.

“Selain menyerahkan bantuan Alsintan dari Pak Presiden Prabowo Subianto. Kami juga mendistribusikan Alsintan yang dibiayai APBD Kota Malang senilai hampir Rp 1 miliar. Ada hand tracktor, benih atau bibit cabai, jagung dan bantuan lainnya,” jelas Wali Kota, Wahyu Hidayat usai tanam bibit cabai bersama Forkopimda di Wonokoyo, Selasa (17/6/2025).

Dia pun menjelaskan kembali, Kota Malang tidak terlalu luas lahan pertaniannya. Presiden RI, Prabowo Subianto masih memberikan perhatian dan kepe dengan bantuan alsintan senilai Rp 500 juta kepada Kota Malang. Tentunya mesti bisa menjaga dan meningkatkan ketahanan pangannya.

“Bantuan Alsintan yang dibiayai APBD Kota Malang, kita distribusikan di empat kecamatan terdapat 20 kelompok tani. Kami berharap Poktan di Kota Malang ikut meringankan, tugas Pemkot terkait ketahanan maupun swasembada pangan. Penanaman padi terus ditingkatkan dan dikuatkan di Kota Malang,” jelas dia.

Orang nomor satu di Pemkot Malang ini sempat menyinggung hasil pertanian di Kota Malang. Khususnya hasil panen cabainya, dalam dua tahun terakhir ini. Gapoktan di Kota Malang berhasil memanen 15 ribu ton banyaknya. Pastinya patut diapresiasi dan didukung oleh semua pihak.

“Target panen padi harapan kami bisa terus alami peningkatan, seperti halnya seperti panen cabai. Kendati luas lahan sawah di Kota Malang terkadang beralih fungsi menjadi pagar tembok alias gedung. Kita dorong dan dukung dengan upaya intensifikasi, agar masa tanam tidak alami kesulitan,” ucapnya.

Masih kata Wahyu, capaian target ketahanan atau swasembada pangan dengan kondisi lahan terbatas bisa tercapai. Pihaknya terus menguatkan dengan olahan serta intensifikasi sekaligus menambah masa tanamnya. Bibit padi, bibit jagung maupun bibit cabainya, dipakainya adalah berkualitas dan unggul.

“Kita selain memberdayakan dan penguatan ketahanan dan swasembada pangan. Poktan di Kota Malang, diharapkan bisa mendukung mensukseskan Koperasi Merah Putih. Di dalamnya saling menguatkan dan saling melengkapinya. Hasil panen atau memenuhi kebutuhan bahan pangan, jika belum merangkul koperasi merah putih kurang cepat pasokannya,” kata alumnus ITN Malang ini.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Forkopimda. Sebelum menyerahkan bantuan alsintan ke Poktan. Melaksanakan penanaman benih cabai di ladang garapan Poktan Makaryo, di Kelurahan Wonokoyo, Kedungkandang. (foto : Iwan Irawan/SUARADATA)

Menurutnya, melalui koperasi merah putih. Bisa menjadi wadah atau sarana masyarakat, memudahkan mendapatkan pasokan bahan pangan, sekaligus menjadi tempat petani mendapatkan sarana pertanian yang dibutuhkan. Semisal, kebutuhan pupuk, bibit, alat-alat pertanian kecil lainnya.

“Untuk itu, agar ketahanan dan swasembada pangan semakin kuat dan bagus. Kami tetap mengedepankan atau mengutamakan penerapan regulasi sesuai aturan yang ada. Semua pihak kita imbau bisa mendukung dan mensukseskan regulasi pertanian. Walaupun kita hidup dan tinggal di perkotaan, tapi nilai pertanian tetap dikuatkan dan ditingkatkan,” imbuhnya.

Di tempat sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan), Slamet Husnan Hariyadi menambahkan, Alsintan yang dibiayai APBD Kota Malang senilai hampir Rp 1 miliar nilainya. Ada 2000 bibit cabai, handsprayer elektrik, handtraktor, paddy power, mulsa perak hitam plastik dan masih banyak lagi lainnya.

“Bantuan Alsintan dari Pak Presiden yakni Combain Harvester (alat pemanen padi), senilai Rp 500 juta. Mampu mengerjakan panen padi cukup dalam waktu 2 sampai 3 jam saja, dengan luas sebesar empat hektare. Jika kita memakai alat manual yakni tenaga manusia bisa memakan waktu sepuluh hari lamanya,” tambahnya.

Dilanjutkan lagi, alsintan yang dibagikan kepada poktan-poktan di Kota Malang. Bertujuan meringankan dan memudahkan mereka. Baik secara tenaga, waktu maupun kualitas penanaman hingga panennya nanti. Pemkot melalui Dispangtan senantiasa hadir dan peduli serta berupaya memenuhi aspirasi poktan.

“Karena kita dalam menguatkan sekaligus meningkatkan ketahanan dan swasembada pangan. Pastinya kita membutuhkan dukungan dari para poktan. Goal-nya dalam pemenuhan kebutuhan bahan pangan, tidak sampai menyulitkan. Selain itu tetap mendatangkan dari luar daerah sebagai produsennya. Jika pertanian kita semakin bagus, menunjukkan kekuatan daerah semakin makmur sejahtera buat masyarakatnya,” pungkasnya.(Iwan/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button