Kilas Peristiwa

Warga Tuban Keluhkan Sulit Dapat Solar, Pertamina Patra Niaga Bantah Ada Kelangkaan

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi.

TUBAN,SUARADATA.com-Menanggapi terkait keluhan masyarakat Kabupaten Tuban dan Bojonegoro kesulitan memperoleh BBM subsidi (Biosolar) yang berimbas pada aktivitas ekonomi masyarakat.

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) pastikan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di seluruh wilayah Jatimbalinus sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah.

“Stok Biosolar di SPBU wilayah Tuban dan Bojonegoro ada dan tersedia. Jika ada yang kosong, statusnya sedang dalam pengiriman. Kami memantau stok produk di setiap SPBU secara digital,” tegas Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi Jum’at (31/10/2025).

Selanjutnya Ahad menjelaskan, pengiriman BBM ke masing-masing SPBU dilaksanakan menyesuaikan kuota yang telah ditetapkan. Jumlah yang boleh disalurkan melalui Pertamina ke masyarakat sesuai dengan penugasan dari pemerintah.

Per Triwulan Tiga sendiri, untuk Kabupaten Bojonegoro sudah terealisasi Biosolar sebanyak 46 ribu KL atau 79 persen dari kuota tahun 2025 sedangkan untuk Kabupaten Tuban sebanyak 72 ribu KL atau 74 persen dari kuota tahun 2025.

“Pertamina Patra Niaga pastikan stok BBM bersubsidi di Jawa Timur khususnya Biosolar di Tuban dan Bojonegoro cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait,” tambahnya.

Menurutnya, pada Kamis (30/10) kemarin telah disalurkan 160 KL ke Bojonegoro dan 232 KL untuk Tuban. Prioritas pengisian juga telah diperketat ke konsumen kendaraan dan meminimalisir pengisian ke konsumen non kendaraan sebagai mitigasi adanya pengepul.

“Dengan adanya suplai dan mitigasi ini diharapkan dapat lebih mempercepat proses distribusi dan keadaan semakin membaik menuju distribusi normal,” tutup Ahad.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan produk Pertamina, masyarakat dapat memanfaatkan layanan Pertamina Call Center di nomor 135.

Sebelumnya diberitakan, sejak beberapa hari terakhir, sejumlah sopir truk dan angkutan umum mengeluhkan sulitnya mendapatkan solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Pantauan di lapangan, akibatnya antrean panjang kendaraan pun tak terhindarkan di berbagai titik.
Salah satunya antrean kendaraan terlihat mengular di SPBU Sleko, Kelurahan Gendongombo, Kecamatan Semanding, bahkan sempat menimbulkan kemacetan, hingga anggota Polres Tuban diterjunkan mengatur lalulintas, Kamis (30/10/2025).

Situasi serupa juga terlihat di SPBU Gesing, Kecamatan Semanding. Para sopir harus rela menunggu selama berjam-jam hanya untuk mendapatkan jatah solar.

Salah satu sopir angkot, Toni Hermawan, saat mengantri di SPBU Sleko mengaku sudah antre sejak pagi, sekitar pukul 09:00 pagi sampai pukul 13:00 WIB.

“Saya antre dari jam 09.00 sampai jam 13.00. Biasanya dari Kerek ngangkut penumpang, tapi sekarang tertunda karena solar langka,” keluh Toni saat ditemui di lokasi.

Toni menambahkan, banyak sopir yang terpaksa memarkirkan kendaraan lebih dulu sambil menunggu giliran pengisian. Bahkan sebagian sopir memilih membeli solar eceran untuk menghindari antrean panjang di SPBU.

“Ini menjadi terhambat dengan adanya solar langka ini, ini setiap satu tahun sekali mendekati akhir bulan,” tuturnya.

Menurutnya, kelangkaan BBM jenis solar ini hampir terjadi setiap tahun menjelang akhir bulan, sekitar dua atau tiga bulan sekali, pasti begini.
Oleh karena itu, pihaknya berharap agar kelangkaan solar ini tidak terjadi setiap tahun.

“Harapannya ke depan jangan langka terus, supaya lancar dan tidak seperti ini terus. Ini bikin pekerjaan kami tersendat,”pungkasnya.(Sal/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button