Wihadi Sambangi Tuban Serap Aspirasi Masyarakat

TUBAN, SUARADATA.com-Menjelang masa pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, anggota komisi III DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Wihadi Wiyanto sambangi wilayah Kabupaten Tuban demi menyerap Aspirasi Masyarakat di daerah pemilihan jawa timur IX (Tuban -Bojonegoro).

Adapun rangkaian kerja di daerah tepatnya Kecamatan Senori, Desa Rayung, Kabupaten Tuban.

Dalam kunjungannya, ia disambati sejumlah masyarakat, pemuda dan tokoh adat perihal minimnya prasana pengembangan olah raga. Seperti lapangan dan harapan sebagian warga menginginkan adannya embung atau bendungan tadah air hujan di Kecamatan setempat. Tujuannya, untuk mendukung irigasi perairan pertanian dan ketersediaan air bagi pemukiman warga.

“Kami berkeliling di Jatim dapil IX pada bulan Juni ini dengan harapan serap aspirasi Masyarakat Tuban dan mensosialisasikan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa,” ungkap Wihadi saat dikonfirmasi, Kamis (25/6/2020)

Pria yang dilantik sebagai anggota DPR RI selama dua periode (2014-2024) ini dalam kunjungan kerja perseorangan selain serap jaring Aspirasi Masyarakat (Asmas), Dia berkeliling dapil IX mengajak masyarakat untuk mengamalkan Pancasila sebagai idelogi bangsa.

Beragam serapan aspirasi warga didapat sejak kunjungannya di pertengahan hingga akhir Juni 2020. Wihadi berjanji akan mencatat dan menampung setiap daerah yang sudah sampaikan maupun usulan dalam pertemuan tersebut.

Kemudian hasilnya dibawa ke Jakarta. Selain menyerahkan Asmas, politisi Gerindra ini berbagi bantuan sosial (Bansos) berupa sembako beras. Hal ini sebagai bentuk dukungan moral DPR RI meringankan beban warga ditengah.

“Selain hasil asmas kami juga berbagi sedikit bingkisan meringankan beban atas keluh – kesah warga karena wabah covid-19 berakibat menurunnya perekonomian yang berdampak langsung pada mata pencaharian di daerah,” bebernya

Dalam kunker Asmas itu, Wihadi juga mengajak masyarakat beserta tokoh adat setempat mengamalkan Pancasila sebagai Ideologi bangsa. Dimana ditiap daerah ragam mulai nampak lunturnya penghayatan dan pengamalan pancasila tersebut. Dia juga mencontohkan sila ketiga persatuan Indonesia pada implementasi kian tergerus dengan budaya hidonisme.

“Kami harap pancasila tidak hanya dilafalkan terlebih kepada tokoh-tokoh masyarakat sebagai simbol di kampung atau Desa,” paparnya.

Wihadi mengajak kembali mengamalkan kandungan lima sila dalam Pancasila. Minimal sila ke tiga persatuan Indonesia diterapkan di daerah.

“Kami yakin tidak ada perpecahan bahkan bila diamalkan akan selaras dengan kebhinekaan Tunggal Ikaan yang selama ini kita jadikan semboyan bersama berdirinya NKRI,” harapnya.

Hal itu dikuatkan dari penyerapan aspirasi dari masyarakat yang telah dikunjungi, salah satunya adalah Sunandar petani setempat, yang berkesempatan untuk mengutarakan aspirasi dari warga setempat.

“Kebutuhan embung (bendungan) sangat dibutuhkan warga pak. Sebab selain, air sebagai sumber kehidupan erat kaitan dengan hajat hidup dalam mata pencaharian kami beserta kelompok pertanian warga sini,” usul warga.(Sir/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top