DPRD Tuban Tekankan Pengelolaan Dana BOP Harus Akuntabel dan Transparan

Ketua Komisi 4 DPRD Tuban, Tri Astuti saat memberikan Bimtek.

TUBAN, SUARADATA.com-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban menekankan kepada lembaga pendidikan PAUD agar dalam mengelola Dana Bantuan Operasional (BOP) dari Kementrian Pendidikan harus fleksibel, efektif, efisien, akuntabel dan transparan.

Hal tersebut diungkapkan, Ketua Komisi 4 DPRD Tuban, Tri Astuti dalam Bimtek Perencanaan dan Pelaporan bantuan operasional PAUD bersama Bunda PAUD se-Kabupaten Tuban, Rabu (1/3/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Astuti sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa dana BOP PAUD itu di bagi menjadi dua bagian yaitu bantuan reguler dan kinerja.

“BOP reguler ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional rutin satuan pendidikan, sedangkan BOP kinerja di gunakan untuk peningkatan mutu pendidikan satuan pendidikan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan, bantuan operasional yang diberikan Kementrian Pendidikan melalui dana alokasi khusus non fisik dapat dikelola secara akuntabel dan tepat sasaran. Sehingga, penyusunan rencana kegiatan sekolah harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan bukan sesuai dengan keinginan.

“Dalam pengelolaan dana BOP nantinya harus berdasarkan prinsip fleksibel, efektif, efisien, akuntabel dan transparan,” tambahnya.

Sementara itu, untuk penerimaan BOP PAUD reguler harus memenuhi beberapa persyaratan. Diantaranya, memiliki NPSN yang sudah terdata dalam aplikasi dapodik. Selanjutnya, telah mengisi dan melakukan pemutahiran data pada aplikasi dapodik.

“Yang pasti sesuai dengan kondisi riil di satuan pendidikan paling lambat 31 Agustus tahun anggaran sebelumnya,” papar politisi Parta Gerindra itu.

Persyaratan lain menurut dia, harus memiliki ijin untuk menyelenggarakan pendidikan, memiliki rekening satuan pendidikan atas nama satuan pendidikan bukan pribadi. Sedangkan, untuk besaran BOP reguler dihitung berdasarkan besaran satuan biaya.

“Terutama dana BOP PAUD pada masing-masing daerah yang di tetapkan oleh Kementrian dan dikalikan jumlah peserta didik,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, perempuan asal Kecamatan Plumpang ini berpesan, agar satuan pendidikan membuat pojok-pojok baca yang bisa dimanfaatkan orang tua siswa. Terutama, untuk menambah literasi bagaimana pola asuh anak dan edukasi dalam membekali anak-anak. Sebab, dengan makanan yang bergizi yang murah namun memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna, dan metode belajar di luar sekolah bisa memanfaatkan potensi yang ada di Tuban.

“Misalnya bekerjasama dengan Kominfo untuk siaran radio, ke taman kota, tempat wisata lokal perpustakaan atau pemadam kebakaran sehingga anak2 bisa belajar langsung tanpa harus mengeluarkan banyak biaya dengan wisata keluar kota,” pungkasnya.

Diketahui dalam kesempatan bimtek bunda PAUD juga menyampaikan beberapa aspirasinya, diantaranya terkait penambahan anggaran sarana prasarana. Kenaikan insentif guru paud, dan terkait komitmen kades dalam mengalokasikan 20 persen anggaran untuk pendidikan bukan hanya pembangunan fisik Dari aspirasi yang disampaikan bunda berharap bisa terealisasi.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top