Kegiatan Belajar Mengajar Dihentikan, 2 Siswa Dirujuk Ke Puskesmas

Keluarga besar SMA Negeri 5 Tuban usai simulasi bencana

TUBAN-Pada Jum’at (26/4/2019) pagi mendadak kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 5 Tuban dihentikan. Bahkan, seluruh siswa diminta keluar untuk menyelamatkan diri.

Sedangkan, delapan siswa menjadi korban, dua diantaranya dirujuk ke Puskesmas Semanding untuk mendapat pertolongan lanjutan.

Namun, kejadian ini semata-mata hanyalah simulasi bencana gempa bumi yang dilaksanakan oleh warga SMA Negeri 5 Tuban dalam rangka memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana yang jatuh pada 26 April 2019.

Kegiatan yang mengusung tema “Siaga Bencana Dimulai dari Diri Kita, Keluarga dan Komunitas” ini berlangsung selama 2 jam dan serentak dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Kepala SMA Negeri 5 Tuban, Drs. Nanang Moedjianto saat memimpin kegiatan ini menghimbau, kepada seluruh warga SMA Negeri 5 Tuban, khususnya para siswa dan siswi akan pentingnya mengenali bahaya bencana. Tujuannya, agar nantinya saat terjadi bencana resiko-resiko yang timbul akan terkurangi.

“Dengan adanya kegiatan ini, tujuannya adalah untuk membekali para peserta didik agar lebih siap dan siaga dalam menghadapi bencana. Selanjutnya, peserta didik dapat menularkannya kepada lingkungan terdekatnya, yaitu teman dan keluarganya,” bebernya.

Sementara itu, Ketua PMR SMA Negeri 5 Tuban, Ayunda Fatma S menyampaikan, sebetulnya kegiatan semacam ini sudah sering dilakukan saat latihan Palang Merah Remaja (PMR). Oleh sebab itu, saat simulasi tidak ada yang canggung.

“Sudah sering dilakukan, namun hari ini sangat berbeda karena melibatkan seluruh warga sekolah, biasanya hanya anggota PMR, jadinya lebih seru dan greget,” tegasnya.

Dari pantauan suaradata.com kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan seluruh warga sekolah baik siswa, guru, serta karyawan sangat berpartisipasi aktif.(Ton)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top