Kemenag Jatim Monitoring Pembelajaran E-Learning di MTsN 1 Tuban
TUBAN, SUARADATA.com-Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Jawa Timur melakukan monitoring pembelajaran E-Learning di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Tuban yang berada di jalan Jl. Diponegoro, Kelurahan, Karangsari, Kecamatan/ Kabupaten Tuban, Selasa (22/9/2020).
Dalam kunjungan ersebut, tim monitoring yang berjumlah dua orang dengan didampingi Staf Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Tuban ingin mengetahui kelemahan dan kelebihan dari aplikasi E-Learning yang dipergunakan saat ini.
“Kedatangan tim monitoring ini ingin mengetahui kelemahan dan kelebihan dari aplikasi E learning yang dipergunakan saat ini,” kata Kepala MTsN 1 Tuban, Tasmo kepada SUARADATA.
Lebih lanjut pihaknya menjelaskan, E-learning nerupakan sebuah aplikasi yang dipakai MTsN 1 untuk pembelajaran dimasa pandemi Covid 19. Sebab, pada saat ini proses belajar mengajar tidak bisa dilakukan dengan cara tatap muka dan secara online. Sehingga, untuk mempermudah penyampaian materi secara online dan pengelolaan penilaian, presensi siswa dan sebagainya, maka digunakan aplikasi E learning.
“Untuk pembelajaran lewat E-learning ini sudah berjalan sekitar dua bulan,” ungkapnya.
Namun, dalam penggunaan E-Learning ini ada beberapa kendala yang ditemui. Diantaranya lambatnya proses pengaksesan, sehingga setiap guru atau peserta didik yang ingin mengakses harus sabar menunggu loading yang lama.
“Dengan datangnya tim monitoring pembelajaran E learning di MTsN 1 ini bisa membantu menjelaskan masalah yang banyak dialami guru maupun peserta didik dalam menggunakan aplikasi dari Kemenag ini,” harapnya.
Selain melakukan monitoring E learning, pihaknya juga menyampaikan berkaitan dengan program madrasah menuju transformasi digital yang bekerja sama dengan google.
“Diharapkan bisa menampung konten E learning nantinya,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kurikulum Zaenul Wahid berharap, ketika E-Learning dipindah ke google. Sehingga, guru dan siswa tetap harus difasilitasi dengan fitur-fitur yang ada pada E-Learning.
“Kami mohon ketika E learning dipindahkan ke google, guru dan peserta didik masih tetap harus difasilitasi dengan fitur-fitur E learning yang masih digunakan. Hal ini mengingat fitur-fitur pada E learning sudah sesuai dengan KMA dan peserta didik sudah familiar,” pungkasnya.(Sus/Sal/Red)