Paska Demo, Rektor dan Kepala Sekolah di Malang Dikumpulkan Wali Kota

Rektor dan Kepsek SMA/SMK di Malang diundang Wali Kota

MALANG-Paska aksi demo berturut-turut di Kota Malang selama tiga hari, Para Rektor dan Kepala SMA/SMK se-Malang yang berjumlah lebih dari 30 orang telah dikumpulkan Wali Kota, Sutiaji di ruang sidang balai kota, Jumat (27/09).

Dalam pertemuan tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan, aksi demo mahasiswa atas tuntutan pencabutan RUU KUHP dan KPK serta lainnya menjadi atensi serius pemerintah. Sebab, dalam demo itu ada keterlibatan siswa SMP dan SMA/SMK ikut turun ke lapangan.

Oleh sebab itu, koordinasi lintas kampus mesti ditingkatkan. Bila perlu distribusi informasi mesti tersalurkan secara menyeluruh dan terfilter. Harapannya bisa menjauhkan dari berita hoax maupun menangkal pemikiran negatif.

“Kami mengajak para Rektor dan semua Kepala SMA/SMK, memberikan pengawasan dan pembinaan lebih bagus serta lebih mengena,” kata Sutiaji.

Sampai saat ini Pemkot Malang terus melakukan komunikasi dan koordinasi dalam rangka menjaga kondusifitas di bumi Arema tercinta. Demi mencapai hal itu, diharapkan adanya keterlibatan dari kampus dalam mengendalikan mahasiswanya. Termasuk Kepala SMP dan SMA/SMK serta peran orang tua dalam upaya mengendalikan sisiwa.

“Kami mohon untuk mengawasinya, jangan sampai terlibat hal-hal yang merugikan masa depannya. Tanamkan pendidikan karakter lebih kuat lagi, agar moralnya bisa lebih terjaga dan terdidik,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan dari kampus diwakili Unitri yakni Agung menegaskan, koordinasi atau komunikasi antara mahasiswa aktif dengan alumnus.

“Kami menekankan perlu dilakukan secara positif dan terjaga dengan baik,” tegas Agung.

Agung menambahkan, mahasiswa yang ada di Kampus Unitri telah diberikan pembelajaran lebih padat lagi, baik secara teori atau kegiatan ekstra kampus. Tujuannya, meminimalisir pemikiran yang tidak bernilai. Tentunya semua itu ingin mendidik mempersiapkan mental atau kecerdasan mereka

“Mahasiswa memiliki attitude yang cakap, santun, berintegritas, berkualitas serta memberikan rasa manfaat kepada masyarakat,” tukasnya.

Ditempat yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kota Malang dan Kota Batu, Ema Sumiarti menyampaikan, terkait razia siswa SMK yang membawa sajam saat demo itu memang bemar terjadi. Namun, persoalan tersebut saat ini sudah selesai karena kedua orang tuanya sudah dipanggil

“Kami dari pihak Cabang Dinas Pendidikan bersama pihak sekolah langsung melakukan pembinaan secara intens. Siswanya pun juga sudah dikembalikan ke orang tuanya, setelah diberikan pengarahan oleh pihak Kepolisian,” pungkasnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top