Pendidikan

Pj Iwan Kurniawan Tekankan Jangan Ada Lagi Anak Tidak Sekolah

Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan ketika membuka dan memberikan sambutan sekaligus pengarahan sosialisasi PATS di Hotel Savana Malang, Rabu (2/10/2024). (foto : Prokopim Setda Kota Malang)

MALANG, SUARADATA.com-Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, S.T.,M.M, menekankan kepada warga masyarakat di Kota Malang jangan sampai ada putra-putrinya yang tidak sekolah atau putus sekolah. Hal itu disampaikan di acara sosialisasi Penanganan Anak Tidak Sekolah, di Hotel Savana Malang, Rabu (2/10/2024).

Pj Wali Kota, Iwan Kurniawan menjelaskan, keberadaan lembaga pendidikan dimana pun berada harus menjadi satu kebutuhan bagi masyarakat. Terutama, dalam meningkatkan derajat ilmu pengetahuan atau skill kemampuannya.

“Tentu bertujuan mendukung dan mewujudkan pembangunan yang bersaing, baik di daerah atau pusat pusat maupun dunia internasional nantinya. Membangun peradaban bangsa yang berkualitas, bermartabat, beretika, berilmu wawasan yang luas,” jelas dia.

Pria pakar perencanaan dari Kemendagri ini menandaskan, pendidikan telah dilindungi oleh undang-undang sekaligus menjadi hak warga negara dalam memperolehnya. Sebab, telah menjadi kewajiban bagi sebuah bangsa atau negara.

“Selain itu, pendidikan di dalam sebuah bangsa dan negara. Merupakan satu kesatuan berlangsungnya satu pembangunan, baik di daerah maupun pusat. Pendidikan yang maju berkembang, potensi pembangunannya diyakini semakin berhasil terwujudnya,” tandasnya.

Dia pun mengemukakan, acara kali ini ditekankan bukanlah acara seremonial semata. Tapi lebih direalisasikan secara nyata, khususnya di Kota Malang. Jangan sampai ada putra-putri warga Kota Malang kedapatan putus atau tidak sekolah.

“Kita ketahui bersama, jumlah anak yang putus atau tidak sekolah di Kota Malang. Sebanyak 5.655 anak tidak sekolah, terdiri dari 1.875 drop out. Dan sebanyak 1.271 anak tidak melanjutkan sekolah, dan 2.595 anak tidak pernah sekolah sama sekali,” ungkapnya.

Oleh karenanya, mantan Pj Bupati Lebak Banten ini menambahkan, terkait dengan persoalan ini. Menyatakan memasukan ke isu prioritas yang ditargetkan bisa nol persen di Kota Malang. Diharapkan pada 2024 ini, ada angka penurunan di Kota Malang.

“Semoga selama kami menjabat Pj di Kota Malang ini, hingga Februari 2025 mendatang. Penurunan secara signifikan kasus anak putus atau tidak sekolah bisa semakin menurun,” tambahnya.

Menunjang hal itu semua, dikatakannya, yang dihadiri 475 peserta dari 18 lintas sektoral. Ada dukungan dan keterlibatan atau kerjasamanya, yang bisa mewujudkan kebijakan dari Pemkot Malang. Membantu menekan angka dari anak tidak sekolah di Kota Malang.

“Kita akan segera membentuk satuan tugas (satgas) menjadi garda terdepan. Pemerintahan bersama stakeholder menginventarisir permasalahan yang ada di masyarakat. Kenapa putra-putrinya sampai tidak sekolah, akan kita urai sebab-sebab dan alasannya seperti apa,” ujar pria S2 dari Universitas Pancasila ini.

Satgas jika sudah terbentuk, sambung Pj, akan disosialisasikan secara masif di Kota Malang. Menindaklanjuti permasalahan-permasalahan kaitannya dengan anak tidak sekolah. Keterlibatan dari orang tua, yang anak tidak sekolah tersebut.

“Dinilai sangat membantu bagi Satgas tersebut. Karena orang tuanya lah yang lebih tahu persoalannya, kita di sini sifatnya membantu masyarakat. Agar anaknya bisa bersekolah sampai selesai dan melanjutkan lebih tinggi lagi,” pungkasnya.(Prokopim Setda Kota Malang/Iwan)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button