Program Guru Penggerak di Tuban Di Harapkan Jadi Pionir dan Pilot Project

Kegiatan pelatihan program pengembangan kompetensi guru dan kepala sekolah profesional.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com- Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek) melalui Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Tuban, menggelar pelatihan program pengembangan kompetensi kepada guru dan Kepala sekolah profesional, berbasis mobile apps LMS menuju world clas teacher, Senin(6/12/2021).

Kegiatan yang digelar di salah satu hotel di Tuban, diikuti sebanyak 62 guru dari enam Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Tuban, diantaranya SMP 1 Tuban, SMP 1 Plumpang, SMP Insan Kamil, SMP Mu’allimin, SMP Al-Islah plus di Kecamatan Soko dan SMP Ihsan Cendekia Tuban.

Ketua panitia Pergunu Daerah Jawa Timur, Muhammad Ansori mengatakan, Program Guru dan Kepala sekolah profesional ini, merupakan program dari Kemendikbud, yang mana dalam program tersebut mengajarkan bagaimana sistem digitalisasi dalam pembelajaran audio visual yang menyenangkan untuk menuju menjadi guru kelas dunia.

“Program tersebut merupakan program dari Kemendikbud, melalui Pergunu Nasional,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, selama dua tahun ke depan, pihaknya akan melakukan pendampingan kepada enam SMP yang ditunjukkan dari Kemendikbud. Diantaranya adalah SMP 1 Tuban, SMP 1 Plumpang, SMP insan Kamil, SMP mu’allimin, SMP al-islah plus Kecamatan Soko dan SMP Ihsan Cendikia Tuban.

“Enam SMP ini nanti akan melakukan pelatihan sifatnya online dan offline. Dan masing-masing sekolah diwakili oleh 10 orang, yang terdiri dari sembilan orang guru dan satu orang Kepala sekolah,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tuban Miyadi, saat menghadir pembukaan, mengapresiasi dan mendorong Pergunu Provinsi Jawa Timur yang telah melakukan kegiatan di Kabupaten Tuban.

Menurutnya, program organisasi penggerak ini, diharapkan dapat mencerdaskan anak-anak bangsa dan menjadi anak yang berkualitas serta berkarakter, sehingga betul-betul bermanfaat bagi bangsa dan negara.

“Saya berharap kepada 62 guru yang sudah didik akan menjadi pionir akan menjadi pilot project guru penggerak di Kabupaten. Sehingga, kalau ada program berikutnya nanti guru penggerak ini akan menjadi motor bagi guru penggerak berikutnya. pungkasnya.(Sal/Ru/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top