Program PHB Kuatkan Jiwa Enterpreneur Muda Jadi Orang Sukses

Waka Kurikulum MTsN 1 Kota Malang, M. Kholish W M.Pd didampingi panitia PHB menggunting pita pelaksanaan PHB secara offline di lapangan MTsN 1

MALANG, SUARADATA.com-Pelaksanaan program Poject Hibryd Bazar (PHB) di MTs Negeri 1 Kota Malang merupakan implementasi dari kurikulum merdeka yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat.

Penerapan kurikulum digelar secara offline sangat terlihat meriah dan penuh kreatifitas dan inovatif dari peserta Bazar. Sehingga, optimis perputaran uangnya mencapai puluhan juta rupiah, pada Kamis (20/10/2022).

“PHB ini digelar di lapangan madrasah yang melibatkan delapan ratus orang dari semua guru, siswa serta karyawan di MTsN 1 Kota Malang,” ujar Waka Kesiswaan, M. Kholish W, M.Pd mewakili Kepala MTsN 1 Kota Malang, Drs Samsudin, M.Pd.

Ia menambahkan, kegiatan ini untuk membangun, mendukung, menguatkan serta mendorong terciptanya jiwa entrepreneur di masa kini dan mendatang.

“Pastinya kegiatan ini bisa mendorong terciptanya jiwa entrepreneur,” imbuhnya.

Ketua Panitia PHB MTsN 1 Kota Malang, Suryo Hadi Saputro menerangkan, giat PHB ini digelar selama dua hari. Yakni mulai Rabu dan Kamis (19-20/10/2022) yang dilaksanakan secara online serta offline.

“Kemarin, Rabu (19/10/2022) secara online, kami berikan kesempatan bagi orang tua yang ingin berpartisipasi (membeli). Dan hari ini, Kamis (20/10/2022) adalah offline. Kita berikan kepada para guru dan karyawan serta seluruh siswa-siswi kelas 7 dan 8,” terang Suryo.

Kendati pada hari kedua ini adalah secara offline, sambung Suryo, tapi untuk guru membelinya tetap dengan cara online. Bahkan, untuk segenap siswa-siswi bisa bertransaksi langsung dengan temannya sendiri atau penjual.

“Dari pelaksanaan PHB sendiri, kreatifitas dan inovatif dari peserta PHB. Kita lakukan penilaian, untuk memotivasi dan menguatkan jiwanya bisa tampil sebagai calon enterpreneur muda yang nantinya bisa sukses gemilang,” tambah dia.

Menurut Suryo, penyajian PHB selain menunya beraneka ragam, juga dituntut memberikan pelayanan terbaiknya. Harapannya, guna menarik perhatian dari para pembelinya. Selanjutnya, perputaran uang yang beredar dari peserta PHB bisa balik modal.

“Selain balik modal di hari pertama, kami lihat anak didik kami juga ada yang mendapatkan keuntungan secara bervariatif. Ada yang seratus persen, lima puluh persen, di atas lima puluh persen juga. Uang yang dibuat modal, diambilkan dari kas mereka sendiri. Dari siswa untuk siswa,” bebernya.

Sementara, salah seorang guru kelas VII mapel Informatika, Enita Dwi Adiningtyas menegaskan, hasil karya yang patut diapresiasi dan didukung penuh oleh banyak orang. Karena ini sarana pembelajaran pada siswa madrasah. Terlebih, saat menjadi calon enterpreneur sukses di masa kini atau mendatang.

Waka Kurikulum, M. Kholish W meninjau stand bazar milik siswa kelas VIII J yang paling menonjol dalam menampilkan kreatifitasnya.

“Kami sangat mendukung penuh akan program PHB ini. Sebab, siswa madrasah ini tidak sekedar meraih lapangan kerja yang berkualitas nantinya. Tapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan buat banyak orang,” tegas Enita.

Sambung Enita lagi, belajar berdagang seperti ini mengingat giat semacam ini bagian dari cara siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang untuk bersosialisasi dengan masyarakat secara langsung. Kendati saat ini masih sebatas internal madrasah. Akan tetapi, setelah pembelajaran ini dikuatkan nantinya anak didik bisa langsung membaur dengan masyarakat sekitarnya.

“Semisal, momentum hari jadi madrasah. Kita gelar Anniversary dengan jalan sehat, sekaligus diisi dengan kegiatan Bazar,” tandasnya.

Era digitalisasi globalisasi dan era-era lainnya, utamanya di era 5.0 perlu dipersiapkan anak didik lebih mandiri, berkreasi dan berinovasi serta berprestasi. Calon-calon siswa masa mendatang diajari sejak dini untuk bisa terampil dan berkarya.

“Untuk mendukung dan menyemangati anak didik kami di acara PHB ini. Kami pribadi mempersiapkan uang belanja produk milik siswa. Sekitaran Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu. Kami tidak melihat budget-nya, tapi lebih antuasias terhadap semangat dan kemauan siswa madrasah mengimplementasikannya,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, perwakilan dari siswi kelas VII/A, Najwa Cantika Az-Zahra Hardiono menyampaikan, adanya acara PHB pastinya sangat senang dan bangga. Sebab, teman-temannya bisa berkarya. Dan pihaknya bisa membantu mensukseskan.

“Kami bersama teman lainnya, mempersiapkan dana belanja Rp 50 ribu. Dan yang kami gemari adalah makanan tradisional seperti lupis cenil atau puding maupun es teler. Teman lainnya, juga senada dengan selera dirinya. Seperti kue lumpur, kue pukis, kue lumpur. Tapi kita rata-rata juga gemar ke puding,” jawab mereka serentak, saat ditemui di lokasi PHB.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top