Support Belajar Daring di Kelurahan Bandulan Diapresiasi Wali Kota

Wali Kota Malang, Sutiaji berdialog dengan dua siswa dan perwakilan orang tua warga Bandulan yang lagi belajar online gratis di kantor Kelurahan Bandulan. Foto : Iwa

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Sutiaji sangat mengapresiasi dan mendukung penuh langkah serta inisiasi cerdasnya dari Kelurahan Bandulan. Yakni meringankan beban warganya, berupa penyediaan kuota internet gratis.

“Dalam rangka bagian dari pelayanan serta memenuhi kebutuhan warga, khususnya bagi putra-putrinya yang mendapatkan tugas sekolah secara daring (online) selama pandemi covid-19 mewabah di Kota Malang,” kata Sutiaji.

Perlu diikuti juga oleh 56 kelurahan lainnya, terobosan berlian untuk membantu dan meringankan beban warganya. Jika semua kelurahan menyediakan, pihaknya meminta Kominfo menambahkan kapasitasnya.

“Disisi lain, pihak Dindikbud turut mendukungnya semisal pemberian biaya internet siswa dari dana BOS,” paparnya.

Di tempat sama, Lurah Bandulan, Dian Sonyalia Caturrina menuturkan, terkait curahan hati (curhat) dari warganya, khususnya emak-emak langsung direspon dengan pemasangan internet gratis berada di lingkungan kerjanya.

“Disupport penuh oleh Dinas Kominfo Kota Malang,” tuturnya.

Menurut Sonyalia, penyediaan tempat belajar online gratis setelah lahirnya ide gagasan dari seorang Kasinya bidang Pemberdayaan Masyarakat (Pemas) yakni Indhira Dwi Nanda.

“Di lapangan, Kasi Pemas kerap mendengarkan keluhan warga, khususnya emak-emak yang merasa kewalahan untuk membiayai kuota internet sekolah anaknya,” tutur Sonya.

Terkait hal itu akhirnya bersama Indhira mengkonsep dan mematangkannya serta mensinergikan dengan Dinas Kominfo setempat. Hal itu dibenarkan oleh Indhira Dwi Nanda yang ada di sebelahnya.

Sementara itu, saat ini masih ada kelonggaran pemanfaatan sekitar dua jam dan lebih dari 10 anak. Namun jika sudah banyak permintaan dan kegiatan di kelurahan, maka segera memberlakukan jadwal bersama.

“Yakni hanya kuota dua jam belajar setiap anak berkapasitas maksimal 10 anak dalam ruangan, dilakukan secara bergantian,” papar Indhira.

Masih kata Indhira, waktu belajar online gratis diberikan hanya pada hari jam kerja kantor. Pengguna yang mendaftar mesti absensi dan meninggalkan nomor telepon.

“Saat mendaftar bisa langung memanfaatkan bisa juga mengantri, tergantung kuota tempatnya,” ucap Indhira.

Sunami dari warga RW 6 Kelurahan Bandulan merasa terbantu adanya belajar dengan kuota gratis.

“Sejauh ini kami merasa kelimpungan membiayai daring. Sebulan bisa lebih dari Rp 100 ribu, untuk beli paketan internet,” pungkas Sunami.(Iw/And/Red) 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top