Tingkatkan Kompetensi Digital, Para Pendidik di Lamongan Diberikan Pelatihan KKA
LAMONGAN, SUARADATA.com-Dalam rangka meningkatkan kompetensi digital, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Lamongan menggelar Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) yang menyasar 45 guru baik di tingkat SMA maupun SMK.
Pelatihan ini digelar untuk mempersiapkan ekosistem pendidikan yang siap menghadapi tantangan zaman. Selain itu, sebagai langkah progresif untuk meningkatkan kompetensi digital bagi para pendidik se-Kabupaten Lamongan.
Plt. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Lamongan, Mustakim melalui Sujito, Kasi PMA-PK-PLK menyatakan, program prioritas nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah adalah menyelenggarakan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA). Tentu kegiatan sesuai arahan dari Satuan Pendidikan di Jawa Timur yang sudah ditetapkan oleh Ditjen GTK-PG. Kemudian, diaplikasikan oleh Lembaga Penyelenggara Diklat, sedangkan untuk SMA/SMK di Kabupaten Lamongan bersama Yale Communication.
“Kegiatan ini merupakan wujud penyiapan pengajar yang kompeten dalam mendukung pelaksanaan pelatihan KKA. Terutama, bagi guru jenjang pendidikan menengah di berbagai wilayah Indonesia,” kata Sujito dalam keterangannya, Selasa (1/7/2025).
Menurut dia, dalam kegiatan ini ditekankan pentingnya guru untuk beradaptasi dan menguasai teknologi terkini. Di era digital ini, kecerdasan buatan bukan lagi konsep masa depan, tetapi sudah menjadi bagian dari realitas dunia nyata. Oleh sebab itu, para guru di Lamongan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga mampu memahami dan mengajarkan logika di baliknya kepada siswa.
“Ini adalah investasi jangka panjang untuk kualitas pendidikan di wilayah kita,” tegas Sujito.
Sementara itu, yang membuat pelatihan ini istimewa adalah kaliber fasilitatornya. Dua pengajar utama, Ikhwan Fahrudin dan M. Satria Pinandhita A., merupakan talenta terpilih yang telah lolos seleksi Lembaga Pengembangan Diri (LPD) Yale Communication dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI tahun 2025. Tentu kehadiran mereka memberikan bobot dan standar internasional pada materi yang disampaikan.
Disisi lain, materi pelatihan dirancang secara komprehensif untuk membangun fondasi digital yang kuat bagi para guru. Topik yang dibahas mencakup elemen krusial seperti Berpikir Komputasional, Literasi Digital dan Jaringan Komputer. Selain itu, ada juga Algoritma Pemrograman, Analisis Data, hingga pembahasan mendalam mengenai Literasi dan Etika dalam pemanfaatan Kecerdasan Artifisial.
Selanjutnya, agar menjangkau peserta secara efektif, pelatihan dibagi menjadi dua gelombang di dua lokasi berbeda. Gelombang pertama diselenggarakan di locus 1 SMAN 2 Lamongan pada 25 – 29 Juni 2025, dengan dukungan penuh dari kepala sekolah, Sofyan Hadi dan panitia lokal.
“Kami merasa terhormat dipercaya menjadi tuan rumah. Ini adalah kesempatan emas bagi guru-guru kami dan rekan-rekan dari sekolah lain untuk mendapatkan ilmu yang sangat relevan langsung dari para pakar,” ujar Sofyan Hadi.
Gelombang kedua dilanjutkan di locus 2 SMAN 1 Babat mulai 30 Juni – 4 Juli 2025. Kepala SMAN 1 Babat, Sunardi, juga menyambut baik inisiatif ini dan menyatakan kesiapannya untuk menyukseskan jalannya pelatihan.
Dengan konsep pelatihan ini ada in-1, on, dan in 2, luring dan daring. Peserta dilatih oleh dua pengajar muda talenta, dan by LMS terintegrasi. Dengan rincian Desain Pelatihan IN-ON-IN bagi Guru Koding KA, IN-1 Materi umum (kebijakan dan orientasi kegiatan), Materi Inti Koding KA sesuai Jenjang SD, SMP, SMA/SMK, Materi Penunjang (RTL dan evaluasi).
Selanjutnya, ON 2.5 bulan, melakukan tugas rtl, menyusun perencanaan pembelajaran, melakukan real teaching dan praktik asesmen kelas. Selain itu, ada kegiatan merekam video pembelajaran, mengulas video di kelompok belajar, open class, peer teaching, refleksi. Lalu, in-2, refleksi, presentasi praktik baik.
Diharapkan kedepan para guru dapat mentransfer pengetahuannya di ruang kelas. Selanjutnya, bisa mendorong siswa untuk berpikir lebih kritis, komputasional, dan inovatif. Serta mempersiapkan mereka menjadi generasi yang cakap teknologi dan beretika.(*/And/Red)