Pendidikan

Wali Kota Malang Mampu Tekan Angka ATS Hingga 41 Persen

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyerahkan piagam penghargaan kepada peraih nilai tertinggi raport sekolah se Kota Malang. Saat acara Diseminasi penanganan ATS, di Hotel Savana Malang, Rabu (11/06/2025). (foto : Iwan Irawan/SUARADATA)

MALANG, SUARADTA.com-Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, dalam pengarahannya menjelaskan, terkait hasil penelitian (diseminasi) penanganan anak tidak sekolah (ATS) di Kota Malang. Angka ATS awalnya mencapai 5.555 ATS pada 2024 kini berhasil ditekan turun sebanyak 41 persen di 2025.

“Berdasarkan data yang ada, kami klasifikasikan menjadi tiga kelompok. Yang mendominasi ATS di Kota Malang. Pertama mempotret fakta di masyarakat, 1.513 anak putus sekolah atau Drop Out. Kedua, anak belum pernah bersekolah (BPB) sebanyak 1.328. Ketiga, sudah lulus sekolah tapi tidak melanjutkan ke jenjang berikutnya sebanyak 409 anak,” jelas Wali Kota, Wahyu Hidayat, Rabu (11/6/2025).

Dijelaskannya lagi, untuk menekan yang 59 persennya lagi. Pihaknya terus berupaya menekan lebih signifikan lagi, namun ada pertimbangan yang menghadangnya. Salah satunya soal faktor biaya, dan sudah menikah dari ATS tersebut.

“Hal lainnya, kami lihat di masyarakat pemikirannya belum bebas dari hal yang semestinya bisa diatasi. Jika berani menyampaikannya, sebelum memutuskan begitu saja. Namun demikian, kami melalui OPD terkait terus berjuang. Putra-putri dari warganya tidak sampai ketinggalan pendidikan atau tidak bersekolah,” jelas dia.

Mantan Sekda Kabupaten Malang ini pun menyinggung sekolah rakyat (SR) berbasis boarding school yang digalakkan atau dikuatkan lagi oleh pemerintah pusat ke daerah. Semua biayanya ditanggung oleh APBN, bagian dari menekan angka ATS di setiap daerah.

“Kita prioritaskan bagi warga kurang mampu, yang ingin mengenyam pendidikan hingga SMA/SMK. Termasuk, hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK). Soal SD dan SMP biaya pendidikan gratis baik negeri atau swasta. Tapi kita masih menunggu juklak dan juknisnya dari pusat. Ini juga bagian menekan angka ATS lebih mudah lagi,” ujarnya.

Disinggung sampai kapan target zero ATS di Kota Malang akan terealisasikan. Wahyu menegaskan, soal kapan target zero AT pihaknya terus berupaya sedemikian rupa dan secepatnya, harapannya di 2025 ini bisa merealisasikannya.

“Kita dorong juga dengan program Wali Kota Malang, soal seragam gratis dan beasiswa sekolah. Belum nanti ada dukungan dari pihak sponsor atau CSR yang ikut peduli pendidikan. Tentunya angka ATS di Kota Malang kian cepat ditekan hingga zero. Kita juga miliki pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Sekiranya warga enggan menyekolahkan putra-putrinya secara reguler,” tegasnya.

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama peraih nilai tertinggi raport sekolah SD dan SMP negeri maupun swasta. Foto bersama peserta acara Diseminasi penanganan ATS di Kota Malang. (foto : Iwan Irawan/SUARADATA)

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Malang, Suwarjana menambahkan, pihaknya berhasil menekan angka ATS hingga 41 persen. Didukung OPD terkait dalam menyelesaikan permasalahan ATS di Kota Malang.

“Kita untuk menekan angka ATS lebih signifikan, melibatkan DINSOS- P3AP2KB, Dispendukcapil, Camat, Lurah serta ibu-ibu PKK. Tujuannya memastikan warga di setiap RT atau RW, teridentifikasi berapa banyak yang ATS. Selain itu, ada persoalan tersendiri di masyarakat,” tambah Suwarjana.

Lanjut dia, putra-putri yang ATS dari warga menilai atau berpikiran sudah bekerja dan menikah. Jadi mereka merasa tidak membutuhkan ijazahnya lagi. Hal seperti inilah yang terkadang ditemui di masyarakat dan sulit untuk dipaksakan. Tapi hal semacam itu tidak mensurutkan langkah untuk menjadi zero ATS di Kota Malang.

“Upaya kami pun mengkonsultasikan ke pemerintah pusat, guna mendapatkan arahan selanjutnya. Agar kami bisa melangkah dan mengambil solusinya yang terbaik. Ketika ATS angkanya belum bisa divalidkan dan terus fluktuatif dinamis. Terpenting kita terus berupaya putra-putri dari warga. Yang telah usia sekolah yakni wajib belajar. Mereka bisa sekolah dari TK, SD, SMP hingga SMA atau SMK, kita bisa memfasilitasinya,” imbuhnya.

Pada giat penyampaian hasil diseminasi penanganan ATS, untuk penyusunan dokumen perencanaan satuan pendidikan. Bertempat di Hotel Savana Malang, Rabu (11/06/2025). Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyerahkan penghargaan capaian nilai raport terbaik se Kota Malang. Tingkat SD dan SMP baik negeri atau swasta.

Tingkat SDN, terbaik pertama dan kedua serta ketiga. Diraih SDN Polehan 5, SDN Kotalama 1 serta SDN Mojolangu 5. Sedangkan, SD swasta diraih SD Insan Amanah dan SD Islam Sabilillah sekaligus SD PJ Global School.

Selanjutnya, tingkat SMPN dimenangkan SMPN 1 Malang dan SMPN 4 Malang serta SMPN 5 Malang. Untuk SMP swasta, diraih SMP Insan Amanah, SMP Katolik Frateran Celaket 21, terakhir SMP Katolik Santa Maria 01 Malang.(Iwan/And/Red)

Suara Data Network

assalamualaikum

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button