MALANG, SUARADATA.com-Sebanyak 100 takmir dari berbagai masjid di Kota Malang dikumpulkan oleh Bagian Kesra Sekretariat daerah (Setda) Pemkot Malang yang bertempat di Hotel Regent Park, Rabu (4/11/2020).
Kabag Kesra Setda Kota Malang, Drs. H. Mabrur menjelaskan, kegiatan mengumpulkan para takmir dalam rangka Bimbingan Teknik (Bimtek). Temanya peningkatan dan pemberdayaan Manajemen Tempat Ibadah Tahun Anggaran 2020. Dalam bimtek ini Pemkot Malang berupaya memfasilitasi terhadap Dewan Masjid Indonesia (DMI) maupun Badan Waqaf Indonesia (BWI).
“Tujuannya memudahkan memenuhi kelengkapan legalitas terkait permasalahan tanah waqaf di tengah masyarakat. Adakalanya mengalami sengketa atau konflik,” jelas Mabrur.
Menurut Mabrur, DMI fokus pada penanganan penerimaan waqaf dari warga hingga adanya pernyataan ikrar dari pemberi waqaf. Sedangkan, BWI fokus pada legalitasnya hingga mendapatkan sertifikat aset wakaf. Poin tersebut bertujuan meminimalisir atau mengantisipasi adanya konflik maupun sengketa dimasyarakat di waktu kemudian hari.
“Jika masjid terlengkapi segala legalitas dan perijinannya serta mengantongi sertifikat aset waqaf. Kami berkeyakinan para takmir mampu melangkah pada pemberdayaan di tengah umat sejauh ini sudah dibinanya,” sambung mantan Lurah Kasin ini.
Mabrur mencontohkan, Masjid Sabilillah berhasil melakukan pemberdayaan pasca membina umat dengan tata cara amalan ibadah mahdoh. Pemberdayaan secara sosial kemasyarakatan berupa bedah rumah mampu dilakukannya.
Oleh karena itu, dengan adanya bimtek ini para takmir diharapkan segera melengkapi legalitas maupun perijinan serta sertifikatnya. Selain itu, bertekad melangkah kepada giat pemberdayaan menuju kemaslahatan umat.
“Kami melihat lebih dari 100 masjid belum melengkapi legalitas perijinannya, sehingga secara tidak langsung belum bersertifikat. Pemkot bersama Kemenag berupaya memfasilitasi kepada segenap takmir untuk menyelesaikannya,” pungkas terang mantan Kabid Perijinan di DPM-PTSP ini.(Afd/And/red)
