Hari Santri, MTsN 1 Kota Malang Gaungkan Lantunan Sholawat Nabi

Kepala MTsN 1 Kota Malang, Drs Samsudin, M.Pd bersama guru dan siswa madrasah menyimak tausiah dari Ust. Dr H Sudirman, M.Ag dari UIN Maliki Malang.

MALANG, SUARADATA.com-Lantunan sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW telah menggaung atau menggema penuh khusyuk.

Terutama, saat dilantunkan oleh Kepala MTsN 1 Kota Malang, Drs Samsudin, M.Pd bersama para guru dan semua siswa-siswi sebanyak 1.132 anak, dari lapangan madrasah, Sabtu (22/10/2022).

“Sebagai umatnya, kita merasa sangat rindu dan cinta banget kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. Nabi akhir jaman, sang pembawa risalah, cahaya keimanan serta kelak memberikan syafaatnya. Hari Santri ini hendaknya bisa mentauladani segala ucapan, sikap atau perbuatan dari Nabi Muhammad Saw,” kata Samsudin.

Disamping itu, pada Hari Santri ke-7 tahun ini (2022) atas Izin dan Inayah serta Ma’unah Allah SWT. Semuanya telah diberikan kesehatan dan kesempatan serta bisa melantunkan sholawat nabi dan iringan doa. Dalam rangka memperingati kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW.

“Tentunya satu hal penting bagi umat islam di manapun berada. Dan pembacaan maulid nabi seperti saat ini, bukanlah satu rutinitas tahunan, tapi hendaknya bisa menata hati. Bagaimana bisa terus menumbuhkan kecintaan kita kepada Baginda Nabi Muhammad Saw,” terang dia.

Kenapa mesti mentauladani dan menumbuhkan kecintaan kepada Baginda Nabi. Menurutnya, karena dengan diutusnya Nabi Saw oleh Allah SWT. Umat islam dimanapun berada mampu berkiprah dan berkarya serta berilmu maupun berprestasi.

“Tentunya itu atas perjuangan dan pengorbanan Baginda Nabi Saw. Belum lagi, nantinya kita bakal mendapatkan syafaatnya. Untuk itu, kita harus menghargai dan menghormatinya, dengan gemar bersholawat dalam kondisi apapun dan dimanapun berada,” tambahnya.

Sementara itu, pemberi tausiyah dari UIN Maliki Malang, Dr Ust. H Sudirman, M.Ag mengupas Hari Santri dan makna maulid nabi. Diantaranya, santri berisikan huruf Hijaiyah Sin, Nun, Ta’, Ro’ serta Ya’, akronim dari kalimat-kalimat bahasa arab. Lalu, diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

“Huruf Sin dijelaskan, orang yang suka berjalan dalam segala hal kebaikan (ridho Allah SWT). Dan huruf Nun, penerus para alim ulama di masa mendatang. Huruf Ta’ adalah senantiasa menjauhi atau meninggal hal-hal yang berbau maksiat,” jelas Ust. Sudirman.

Lanjutnya lagi, huruf Ro’ yakni selalu cinta dalam segala hal kebaikan, utamanya tentang akhirat. Kemudian huruf terakhir yaitu Ya’, selalu berharap dan berdoa akan keselamatan dunia dan akhiratnya.

“Sehingga seorang yang dikatakan santri itu, berpedoman apa yang kami sebutkan tadi. Tidak bertolakbelakang, dan mampu menjalankannya dengan istiqomah,” ucapnya.

Dikemukakan juga olehnya, tentang keutamaan bersholawat sekaligus menerangkan orang yang anti pada ta’lim maulid nabi. Diterangkan keutamaannya, orang yang sekali membaca sholawat Nabi mendapatkan pahala 10 kali lipat, dan dosanya terampuni.

“Dan juga derajatnya juga terangkat. Jika kita gemar bersholawat kepada Nabi Saw. Niscaya kita tidak hanya mendapatkan keutamaannya semata. Tapi juga bakal mendapatkan syafaatnya, kelak di hari kiamat nanti,” tambahnya.

Selanjutnya, bagi orang yang anti maulid nabi. Sebagaimana dijelaskan pada kitab Al-Hidayah Wannihayah, Juz 2 halaman 326 karya Ibnu Katsir. Dikatakannya, iblis menangis (ronnun) dengan dahsyat luar biasa (Jawa, kepiyer), Karena empat hal. Pertama, karena telah dilaknat oleh Allah SWT.

“Kedua, disebabkan dikeluarkan atau diusir dari Surga Nya. Ketiga, diakibatkan atas lahirannya Baginda Nabi Saw. Dan keempat, ketika surah Al Fatihah diturunkan oleh Allah SWT. Oleh karenanya, kita tidak perlu menghiraukan ketika ada orang yang anti bersholawat,” bebernya.

Dipenghujung tausiyahnya, Ust. Sudirman berharap kepada semua siswa-siswi MTsN 1 Kota Malang. Senantiasa berkhidmat kepada semua guru, agar ilmunya bermanfaat dan berkah dunia akhirat.

“Dan jadilah santri yang berkualitas, berkarakter islami, berakhlakul karimah serta mampu berkarya sekaligus berprestasi dimana pun berada dan sampai kapanpun,” cetusnya.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top