Kemenag Tuban: Moderasi Beragama Kunci Wujudkan Kerukunan Antar Umat Beragama

TUBAN, SUARADATA.com-Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban, Ahmad Munir menuturkan, moderasi beragama merupakan kunci terciptanya toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

Hal itu diungkapkan, Kepala Kemenag Tuban, saat menggelar kegiatan pembinaan moderasi beragama di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, Jum’at (30/9/2022).

Kegiatan yang diikuti keluarga besar klenteng terbesar di Asia Tenggara tersebut, mengagkat tema “Merajut Persaudaraan dan Bangkit Bersama Untuk Masa Depan yang Maju, Toleran dan Rukun Dalam Keberagaman”. Diisi dengan memberikan pembinaan tentang moderasi beragama dan santunan.

“Ini sebagai implementasi tujuh program prioritas Kementerian Agama RI, salah satunya adalah penguatan moderasi beragama dan juga tahun toleransi,” terang Munir.

Lanjutnya, pada 2022 ini adalah tahun toleransi. Kemenag sebagai leading sektor mengajak kepada seluruh umat beragama bersama-sama untuk mewujudkan toleransi beragama.

“Ini penting sekali, karena dengan toleransi, menghargai seluruh keanekaragaman agama ini sebagai modal utama menuju Tuban yang lebih baik, damai, dan rukun,” terangnya.

Ditambahkan Munir, kegiatan ini dilaksanakan di Kelenteng Kwan Sing Bio karena di tempat ini terdapat tiga agama atau kepercayaan, yakni Budha, Konghucu dan Tao.

“Kita ini harus bersatu, apapun agamanya. Kedamaian, kerukunan, hidup rukun berdampingan itu penting sekali,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan keluarga besar Kelenteng Kwan Sing Bio, Bambang Djoko Santoso menilai, kegiatan seperti ini sangat positif. Karena sangat dibutuhkan oleh kelenteng.

“Ini positif sekali, kita mengharap ini lebih sering dilaksanakan. Karena ini bisa menjadi contoh, tuntunan dan menjadikan kita guyub,” harap koordinator Konghucu di TITD Kwan Sing Bio itu.

Hal yang sama juga diungkapkan, Kepala Paroki Gereja Katolik Santo Petrus Tuban, RD. Agustinus Kurnia Wijayanto menuturkan, perbedaan itu anugerah yang harus dirawat dan di jaga.

“Masing-masing individu wajib memahami dan sadar arti toleransi,” tutupnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top