Nikmatnya Bubur Muhdhor, Sajian Khas Tuban Selama Ramadhan

Warga saat antri untuk mendapatkan kelezatan bubur Muhdhor.

TUBAN, SUARADATA.com-Bulan Ramadhan selalu menjadi momentum yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Sebab, ada banyak tradisi-tradisi yang dilakukan oleh masyarakat. Entah dari segi kebiasaan maupun makanan.

Di Kabupaten Tuban sendiri terdapat makanan khas yang hanya dibuat saat bulan Ramadhan saja, yaitu bubur Muhdhor. Bubur yang diproses langsung di halaman Masjid Muhdhor atau yang lebih dikenal dengan kampung arab yang berada di Jalan Pemuda Kelurahan Kutorejo, Kecamatan/ Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Makanan yang berbahan baku dari beras, santan kelapa, daging kambing serta campuran bumbu rempah khusus ini memiliki cita rasa khas timur tengah. Kemudian, dibagikan secara gratis kepada warga di sekitar lingkungan masjid serta warga yang datang, sebagai menu buka puasa dari tahun ke tahun.

Ketua Takmir Masjid Muhdor, Habib Agil Bunumey mengatakan, bubur muhdhor ini hanya di buat khusus bulan Ramadhan saja. Serta hanya di Kabupaten Tuban saja.

“Bubur Muhdhor ini makanan khas di Bulan Ramadhan saja dan insyaallah hanya ada di Tuban,” ungkapnya saat ditemui di lokasi, Senin (27/3/2023).

Menurutnya, pada mulanya bubur ini dibuat hanya diperuntukkan untuk kaum dhuafa atau janda saja. Namun, seiring berjalannya waktu, makanan ini boleh dicicipi oleh semua masyarakat atau jemaah masjid yang ingin menikmatinya.

Lanjutnya, dalam pembuatan bubur ini, setiap harinya dibutuhkan sekitar 25 hingga 30 kilogram beras, serta daging kambing sebanyak 7 sampai 10 kilogram. Sementara untuk bumbunya, terdapat bumbu rempah khusus, meliputi bawang merah, bawang puti, kayu manis, hingga santan.

“Dua tahun ini sudah mulai lagi, karena dua tahun kemarin sempat istirahat karena Pandemi Covid-19, dulu kita bikin tapi kita bagikan langsung,” sambungnya.

Sementara itu, salah satu warga yang ikut mengantri Hendrik mengatakan, pihaknya rela antri sejak pukul 16:00 WIB untuk bisa menikmati kelezatan bubur Muhdhor. Padahal bubur baru dibagikan sekitar pukul 16:30 WIB.

“Rasa dari bubur muhdhor ini berbeda dengan bubur lainnya. Ada dagingnya juga, bumbu yang menyatu dengan masakan ini sangat menggiurkan saat disantap,” tuturnya.

Dia menjelaskan, setiap tahunnya selalu ikut berebut bubur yang berada di Masjid Muhdhor Tuban. Ia pun rela berdesak-desakan dengan warga lainnya antre untuk santapan berbuka puasa.

“Saya setiap hari ikut mengantri untuk bisa menikmati kelezatan bubur muhdhor ini,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top