Pembukaan MTQ Ke-28 Tingkat Jatim, Gubernur Ajak Masyarakat Memahami dan Mengamalkan Kaidah Al-Qur’an

Gunernur Kofifah Tabuh bedug sebagai penanda dibukanya MTQ Jatim ke-28

TUBAN-Dalama rangka pembukaan ajang Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 Provinsi Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar parawansa mengajak masyarakat agar memahami dan mengamalkan kaidah Pengamalan Al-Qur’an yang mana pengamalan tersebut akan menciptakan masyarakat saling menghormati, Sabtu (26/10/2019) malam.

Pembukaan MTQ Provinsi Jawa Timur yang ke-28 tersebut ditandai dengan pemukulan beduk oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi oleh Bupati Tuban H. Fathul Huda, Wakil Bupati Tuban Ir Noor Nahar Husein, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Anggota DPR RI,Ketua III LPTQ Jawa Timur,

Sebelum acara pembukaan dimulai yang di gelar di Alun-alun Tuban, Para peserta atau Kafilah atau tamu undangan disuguhkan penampilan Tarian Rampak Pesisir yang dibawakan 200 siswa SMA/SMK se-kabupaten Tuban dan dimeriahkan oleh Band Wali.

Dalam Sambutannya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar parawansa mengungkapkan, mengapresiasi atas antusias warga Kabupaten Tuban yang menyambut gelaran MTQ ini. Gubernur juga mengajak masyarakat untuk memahami dan mengamalkan kaidah Al-Qur’an. Pengamalan Al-Qur’an akan menciptakan masyarakat saling menghormati.

“Dengan adanya acara ini saya ajak masyarakat untuk memahami dan mengamalkan kaidah Al-Qur’an. Karena pengamalan Al-Qur’an akan menciptakan masyarakat saling menghormati,” ungkapnya.

Lanjut Gubernur Jatim menerangkan, pada ajang MTQ kali ini sudah menggunakan digital dan teknologi dalam penyelenggaraannya. Hal tersebut menandakan bahwa seluruh warga LPTQ siap menghadapi revolusi industri 4.0. Selanjutnya, ditargetkan dapat memperoleh juara umum MTQ Nasional pada Juni 2020.

“Saya harapkan di MTQ Nasional, yang akan digelar Bulan Juni mendatang Jawa Timur memperoleh juara umum,” paparnya.

Selain itu, untuk memberdayakan pesantren setelah berproses, Mantan Menteri Sosial meluncurkan aplikasi One Pesantren, One Product (OPOP). Aplikasi ini Sudah dimunculkan pada Agustus lalu merupakan program upaya pemberdayaan santri oleh Pemprov Jatim.

“Diharapkan dapat membawa manfaat tidak hanya bagi pesantren tetapi juga seluruh masyarakat di Jawa Timur,” harapannya.

Sementara itu, Bupati Tuban, H. Fathul Huda menyampaikan, kehadiran para kafilah membawa berkah bagi kabupaten Tuban. Bupati juga berterimakasih dan bersyukur atas penunjukan sebagai tuan ramah.

“Kami akan menyelenggarakan sebaik-baiknya,” tegasnya.

Bupati Tuban menjelaskan, pada 2019 ini Pemkab Tuban telah menaikkan bisaroh bagi guru TPQ. Selain itu, memberikan insentif bagi guru TK/RA dan Hufadz serta Guru yang tidak termasuk Non PNS maupun GTT. Tidak hanya itu, telah diserahkan hibah kepada 400 TPQ dan Ponpes.

“Jumlah tersebut akan terus kami naikkan,” tuturnya.

Terkait program one pesantren one product, Pemkab Tuban juga akan menerapkannya di Bumi Wali. Harapannya dapat mendukung upaya pemprov Jatim dalam menyejahterakan masyarakat termasuk kalangan pesantren.

Pada kesempatan ini, Ketua III LPTQ Jawa Timur, KH. Abdul Hamid Abdullah, dalam laporannya menyebutkan gelaran MTQ ke-28 dimulai tanggal 26 Oktober-2 November dan diikuti 1778 orang dengan rincian 1.320 peserta dan 458 official.

“Dalam pagelaran MTQ ke -28 ini diikuti 1778 orang dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur,”

Ia menerangkan, dalam MTQ ini para kafilah akan berkompetisi pada 7 cabang lomba dengan 23 golongan. Adapun tema yang diangkat adalah ‘Melalui MTQ ke-28 Jatim tahun 2019, Kita Tingkatkan Pemahaman Al-Qur’an Untuk Kemajuan Bangsa’.

“Harapannya semakin banyak melahirkan generasi muda yang cinta Al Qur’an,” ujarnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top