Reporter: Nursalam
TUBAN, SUARADATA.com-KUA kepanjangan dari Kantor Urusan Agama yang melayani pencatatan nikah secara resmi di Negara.
Namun, tugas KUA bukan hanya menjadi pencatat nikah secar Negara saja. Sesuai dengan PMA no 34 tahun 2016 ada 10 tugas dan fungsi KUA.
Hal itu di sampaikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Sahid, saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan pengurus APRI Cabang Tuban periode 2021-2025, di aula KUA Kecamatan Tuban, Jumat (17/3/2021).
“10 tugas dan fungsi KUA itu antara lain menyelenggarakan proses pencatatan akad nikah, penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam, sebagai pengelola dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA,” ungkapnya.
Selain ketiga hal diatas, tugas kepala KUA mencakup pelayanan bimbingan keluarga sakinah. Lalu, pelayanan bimbingan kemasjidan, pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah, pelayanan bimbingan dan penerangan Agama Islam, pelayanan bimbingan zakat dan wakaf. Berikutnya, pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA serta
memberikan layanan bimbingan manasik haji bagi jemaah haji reguler.
“Fungsi KUA tidak hanya urusan mencatat nikah saja, melainkan juga melakukan pelayanan-pelayanan keagamaan,” tambahnya.
Dengan adanya program revitalisasi KUA, diharapkan masyarakat tidak lagi menganggap peran KUA hanya sebatas pelayanan pencatatan nikah saja. KUA juga berperan dalam kerukunan umat beragama baik secara internal maupun eksternal.
Sementara itu, Kasi Kepenghuluan Kanwil Kemenag Jatim, Amanullah dalam arahannya mengatakan, KUA harus terlibat langsung dengan masyarakat dan harus mempunyai kompetensi yang tinggi. Kepala KUA dan Penghulu harus bisa memecahkan persoalan yang sedang terjadi.
“Saya harapkan, Kepala KUA dan penghulu bisa membuat kegiatan yang riil yang hasilnya bisa di lihat dan rasakan. Jadilah KUA yang ada di mana-mana, dan selalu ada setiap kali masyarakat membutuhkan,” pungkasnya.(Sal/And/Red)
