Antisipasi Kerusuhan 2006, Polres Tuban Gelar Sispamkota Jelang Pemilu 2024
TUBAN, SUARADATA .com-Dalam rangka mengantisipasi kerusuhan yang pernah terjadi di Kabupaten Tuban pada Pemilukada tahun 2006, dan berimbas pada kerusuhan disertai pembakaran sejumlah fasilitas.
Tim gabungan dari jajaran Polres Tuban dan Kodim 0811 Tuban menggelar simulasi Sistem Pengamanan Dalam Kota (Sispamkota) di Alun-alun Kota Tuban, Selasa (10/10/2023).
Simulasi ini dilakukan untuk persiapan menjaga kondusivitas keamanan. Terutama, jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang.
Pantauan di lapangan, pelaksanaan simulasi Sispamkota dimulai dari tahapan persiapan, kampanye, cipta kondisi, massa tenang, hingga pendistribusian logistik, penghitungan suara dan rekap surat suara serta sidang pleno KPU.
Terlihat dalam simulasi tersebut sejumlah aksi anarkis massa yang tidak puas dengan hasil Pemilu. Lalu, mereka melakukan pengerusakan dan penjarahan toko- toko hingga melakukan penyanderaan hingga berujung bentrok dengan aparat kepolisian.
Selain itu, terlihat anggota dari Brimob Polda Jatim yang berpakaian lengkap melakukan simulasi menjinakkan boom.
Kapolres Tuban, AKBP Suryono mengatakan, simulasi ini bertujuan untuk mengecek kesiapan personil TNI, Polri, instansi pemerintah, serta KPU dan Bawaslu dalam menghadapi Pemilu maupun Pilkada 2024 mendatang.
“Ini merupakan gambaran bagi seluruh personel pengamanan terkait pengamanan Pemilu 2024,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, situasi-situasi yang ditampilkan dalam simulasi. Mulai dari tahapan persiapan hingga penghitungan suara dan rekap surat suara. Serta sidang pleno KPU tersebut merupakan hal yang berpotensi terjadi saat Pemilu nanti.
“Kita berharap tidak ada kejadian yang menonjol. Namun jika kemungkinan terburuk terjadi, kita sudah siap menghadapinya,” tambahnya.
Disinggung terkait kericuhan yang pernah terjadi di Kabupaten Tuban pada tahun 2006. Kapolres kelahiran Bojonegoro ini mengatakan, melihat dari kericuhan saat Pilkada 2006, ia berharap hal tersebut tidak terulang.
“Pesta demokrasi kita sambut dengan riang gembira. Semua senang dan happy. Tidak ada yang sengsara atau sakit hati,” pungkasnya.(Sal/And/Red)