Kemenag Tuban Haruskan Kepala Madrasah dan Guru Ikut Program Digital Manajemen

Kepala Kemenag Tuban, Ahmad Munir saat memberikan materi dalam giat pelatihan Teknis Manajemen Madrasah.

TUBAN, SUARADATA.com-Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir mengharuskan seluruh Kepala Madrasah beserta gurunya untuk mengikut program Digital Manajemen Madrasah.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan materi saat pelatihan teknis manajemen Madrasah bagi 40 Kepala Madrasah Aliyah, baik negeri maupun swasta, oleh yang dilaksanakan di MAN 1 Tuban, Senin (6/3/2023).

“Seluruh Kepala Madrasah beserta gurunya harus ikut program Digital Manajemen Madrasah yang merupakan kebutuhan. Target semester awal ini sudah jalan dengan menggandeng tim IT dari pihak ketiga, sehingga akreditasi mendatang madrasah sudah tidak bingung lagi,” ungkapnya.

Menurutnya, pihaknya melalui Seksi Pendidikan Madrasah proses melakukan pendampingan manajemen madrasah kepada pengawas. Nantinya pengawas ini yang akan menularkan ilmunya kepada madrasah.

“Kalau pendampingan akreditasi lembaga bisa bayar mahal kepada pihak ketiga, kali ini tidak, karena Pengawas yang diterjunkan, yang sebelumnya kami latih terlebih dahulu,” papar pria kenyang pengalaman ini.

Selain itu, masih menurut Munir, pihaknya akan melatih madrasah untuk mengirimkan tenaga untuk pelatihan jurnalis atau kehumasan madrasah. Dalam pelatihan tersebut akan diajarkan bagaimana cara menciptakan berita, mendesain dan mengatur berita.

“Sesuatu yang baik harus disiarkan biar orang lain tahu, sebesar apapun kegiatan kalau tidak disiarkan orang tidak akan tahu, demikian juga sebaliknya. Dan kami akan menggandeng pihak ketiga untuk membuat Flayer, Twibbon, Spanduk dan info berbasis desain grafis,” lanjutnya.

Sementara itu, Kasubag TU Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Muslimin, berpesan kepada peserta supaya mengikuti kegiatan ini sampai paripurna.

“Tidak boleh meninggalkan tempat selama pelatihan, anggap ini pelatihan di Balai Diklat dan diikuti secara final, mengingat penjamin mutu acara ini adalah Balai Diklat, semoga pelatihan bisa tertib dan lulus semua,” paparnya.

Pria asal Kota Soto ini menjelaskan, alasan PDWK ini diantaranya agar bisa mengefisiensi waktu dan anggaran. Hasil efisiensi bisa dipakai kegiatan lain. Efisiensi itu banyak, mulai makan, kalau di Surabaya 3 kali, penginapan, kebersihan, listrik. Jika di tempat kerja makan cukup satu kali dan tidak memerlukan penginapan, selain itu untuk pemerataan siklus pelatihan pegawai.

“Faktanya, selaku pengelola dituntut untuk berinovasi agar pelatihan bisa lancar dan menjangkau semua pihak, tidak hanya PNS tapi juga PPPK,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top