Pj Wali Kota Malang Gulirkan Bedah Rumah Warga Kategori RTLH
MALANG, SUARADATA.com-Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M., atas nama Pemerintah kota (Pemkot) Malang melalui DPUPRPKP menggulirkan bantuan bedah rumah. Bantuan itu diperuntukkan bagi warga yang berpenghasilan rendah atau kategori rumahnya tidak layak huni (RTLH).
Bantuan diberikan kepada delapan orang penerima manfaat yang berada di wilayah Kelurahan Tulusrejo, Lowokwaru. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M. Didampingi Kepala DPUPRPKP, Dandung Djulharijanto beserta Camat Lowokwaru serta Lurah Tulusrejo, Selasa (2/7/2024).
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan, bantuan bedah rumah yang digulirkan ini bukan sekadar delapan orang atau delapan rumah. Tapi sebanyak 100 unit rumah milik warga, dilakukan bedah rumah. Lokasinya tersebar di lima wilayah kecamatan.
“Pemberian bedah rumah dari anggaran APBD, adalah implementasi dari Kementerian. Termasuk bagian dari komitmen pemerintah, bisa hadir di tengah masyarakat. Rumah warga ke depannya menjadi lebih layak huni, sehingga kehidupan warga kian nyaman dan tenang bersama keluarganya,” jelas Wahyu.
Pria asli Malang ini berharap, dengan adanya program bantuan bedah rumah tersebut. Jumlah RTLH di Kota Malang semakin banyak berkurang, sebaliknya turut membantu meningkatkan jumlah rumah layak huni. Pada akhirnya, kehidupan warga Kota Malang hidupnya bertambah layak dan sejahtera.
“Proses dan persyaratan mendapatkan bantuan bedah rumah, tentunya harus diteliti dan dipenuhi oleh penerima. Semisal alas haknya seperti SHM atau AJB maupun Petok D, wajib atas nama sendiri. Jika bukan atas namanya sendiri, sudah barang tentu belum memenuhi persyaratan,” ujar Wahyu.
Pj menegaskan, bantuan bedah rumah tidak semua warga bisa mendapatkan. Sebab, karena ada beberapa kriteria dan persyaratan yang wajib dipenuhinya. Digulirkan bantuan ini dengan harapan memberikan nilai manfaat yang besar bagi masyarakat penerima manfaat.
“Bantuan diberikan secara ketat ketentuan dan persyaratannya, bertujuan agar lebih tepat sasaran. Karena kami ingin meningkatkan taraf hidup mereka, warga yang pra sejahtera. Setiap harinya dalam mengais rejeki, penghasilannya sangat rendah untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya,” tegas dia.
Disebutkan Pj, bantuan bedah rumah di 2024 jumlahnya sekitar 100 unit rumah. Penerimaan nilainya per orang sebesar Rp 20 juta untuk biaya ongkos tukang dan kuli serta pembelian material. Bantuan itu disalurkan secara by name by address, atau diterima langsung si penerima manfaat.
“Untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bedah rumahnya. Kita siapkan juga tim fasilitator lapangan (TFL), nantinya membantu memudahkan aktifitas bedah rumah. Jadi TFL kita bantukan di sana sebagai pengontrol pekerjaan bedah rumah milik warga penerima manfaat,” ungkapnya.
Terpisah, salah satu penerima manfaat yakni Razak menyampaikan, adanya bantuan bedah rumah dari Pemkot Malang dan Bapak RW. Pastinya mengapresiasi dan sangat berterima kasih. Sebab, rumahnya menjadi lebih bagus lagi dan layak huni. Tidak seperti sebelumnya, karena kondisinya memprihatinkan.
“Kami berharap bantuan dan kehadiran pemerintah tidak berhenti sampai di sini saja. Semoga di lain kesempatan masih terus memberikan perhatian dan kepedulian. Utamanya warga yang pra sejahtera, butuh mendapatkan dukungan.
Uang sebesar Rp 20 juta itu, Razak menuturkan, akan dibelikan kebutuhan material seperti atap dan dinding. Mengingat, atap dan dindingnya dinilai paling krusial untuk diselesaikan. Ukuran rumahnya luasnya 11 meter persegi, kerusakan yang terjadi separuhnya,” pungkasnya.(Iwan/And/Red)