Tingkatkan Kinerja, Kemenag Gelar Penyusunan Program Kegiatan 2021
TUBAN, SUARADATA.com-Wilayah kerja (wilker) Kementrian Agama Kabupaten Tuban, Lamongan, dan Bojonegoro menyelenggarakan kegiatan Penyusunan Program Kegiatan dan Anggaran Tahun 2021, pada Selasa (1/9/2020).
Kegiatan yang diselenggarakan di aula Kemenag Kabupaten Tuban itu dihadiri oleh Tim Perencana dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur serta 20 tamu undangan dari satker.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Sahid mengatakan, untuk menyusun program dan anggaran dibutuhkan data yang akurat. Karena data akan terintegrasi dengan program anggaran yang akan disusun.
Tanpa data, maka apa yang akan diprogramkan tidak akan berjalan maksimal. Sehingga, diharapkan kepada peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik.
Selain itu, menyusun program kegiatan serta anggarannya sesuai kebutuhan satuan kerjanya masing-masing. Diharapkan, hasilnya nanti sesuai dengan perancanaan kepentingan organisasi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja Kantor Kementerian Agama,” kata Sahid, saat membuka acara Penyusunan Program Kegiatan dan Anggaran Tahun 2021.
Ia berpesan, agar para pegawai memanfaatkan anggaran sebaik-baiknya dengan melakukan berbagai terobosan. Selain itu, pelajari dan telaah kembali Dipa, bila perlu lakukan revisi untuk pencapaian target.
Kemudian lakukan pengecekan secara seksama dengan baik dengan tetap fokus pada tugas dan fungsi Kemenag, hindari kesalahan dan tetap berkomitmen mempertahankan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
“Kemenag harus berkoordinasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah setempat untuk sharing dana dan kegiatan yang tidak ada anggaran dari Kementerian Agama RI,” katanya.
Sementara itu, Kasubag Perencanaan Data dan Informasi Kanwil Kemenag Provinsi Jatim, Roy Muhammad Prahoro mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar setiap peserta dapat memahami teknik penyusunan perencanaan dan anggaran agar setiap laporan yang dibuat tepat sasaran dan tepat guna.
“Semoga penyusuna perencanaan dan anggaran tepat sasaran dan tepat guna sehingga tidak terjadi kesalahan baik penulisan dan penyebutan,” harapnya.
Untuk penyusunan kali ini tolong di hitung sesuai data terutama belanja pegawai dulu. Satker sekolah dihitung dengan cermat bosnya, setelah itu baru operasionalnya. Selanjutnya akan ada telaah dan pendampingan dari Tim Kanwil jika ada yang kurang pas.(Fif/Red)