TUBAN, SUARADATA.com-Dewan Pengurus Komisariat (DPK) GMNI Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban bagikan takjil gratis, Jum’at (5/4/2024). Kegiatan tersebut dilakukan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat serta berbagi kebahagiaan di bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
Selain itu, dapat membentuk menumbuhkan jiwa nasionalis dan mengaplikasikan ideologi Marhaenisme yang sudah diajarkan GMNI.
Pembagian takjil yang difokuskan di Taman Wire Tuban itu dilaksanakan dalam rangka Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia yang ke-70 yang bertemakan “Mempererat Silaturahmi, Menjaga Toleransi”.
Ketua DPK GMNI FKIP, Ahmad Ghozali mengatakan, bulan ramadhan merupakan momen yang paling tepat bagi GMNI untuk saling beragi dan menjalin kebersamaan dengan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian GMNI terhadap sesama serta semangat berbagi kebahagiaan bagi mereka yang melakukan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPC GMNI Tuban, Daman Huri menerangkan, Bulan Ramadhan ini merupakan momen yang sangat bagus bagi kawan-kawan DPK GMNI FKIP. Pasalnya, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dan rangkain dies Natalis GMNI yang ke-70. Kegiatan sosial ini untuk menumbuhkan jiwa nasionalis dan mengaplikasikan ideologi Marhaenisme yang sudah diajarkan GMNI.
“Sebelumnya, kawan-kawan GMNI di beberapa komisariat juga sudah menggelar agenda sosial, mulai dari pembagian sembako, santunan anak yatim,” tuturnya
Lanjutnya, berbagi takjil di bulan Ramadhan merupakan salah satu bentuk implementasi dari nilai-nilai marhaenisme yang kami anut. Dalam kegiatan ini GMNI tidak hanya memberikan takjil kepada masyarakat. Namun, juga melakukan edukasi tentang nilai-nilai marhaenisme.
Selain itu kegiatan ini merupakan salah satu dari sekian banyaknya program yang dilakukan oleh GMNI untuk mewujudkan visi dan misinya. Dan kedepannya GMNI akan terus berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai Marhaenisme.
“Semoga kedepannya GMNI akan terus berkomitmen untuk menyebarkan nilai-nilai Marhaenisme,” pungkasnya.
Diketahui, setelah pembagian takjil, di lanjutkan dengan berbuka bersama sebagaimana yang dilakukan pada bulan Suci Ramadhan, dan diselingi diskusi dengan tema “Toleransi dan Silaturahmi”.(Sal/And/Red)
