Kesuksesan Kota Malang, Wujud Pemimpinnya Saling Mengisi dan Berprestasi

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji beserta Wakilnya, Sofyan Edi J sekaligus Forkopimda foto bersama, usia upacara di Balai Kota Malang.

MALANG, SUARADATA.com-Keberhasilan atau kesuksesan Kota Malang pada usianya ke -109 bukan dihasilkan secara perorangan. Yakni oleh seorang Wali Kota atau Wakil Wali Kota di masa kepemimpinannya. Akan tetapi, dihasilkan secara saling mengisi dan berprestasi. Dari pemimpin-pemimpin sebelumnya hingga kepemimpinan periode yang saat ini.

“Dan keberhasilan Kota Malang periode 2018 – 2023, tercapai secara beragam penghargaan dan prestasi. Regional maupun nasional dari Kementerian atau pun kelembagaan. Bukan bertujuan mencari pujian atau takut dicemooh banyak orang,” ungkap Wali Kota Sutiaji, usai memimpi upacara HUT Kota Malang ke-109, Selasa (2/05/2023).

Sutiaji menegaskan, keberhasilan Kota Malang dilihat kacamata atau sudut pandang. Baik menurut Wali Kota Malang, belum tentu menurut masyarakat. Namun begitu, amanah lima tahun yang diamanahkan oleh Allah SWT.

“Kami hanya ingin bertujuan baik, dan Tuhan itu senantiasa menyukai orang yang bertujuan baik. Kami dicemooh oleh orang lain, sudah menjadi hal biasa. Tapi semuanya disandarkan kepada Allah SWT yang bisa menilai tujuannya,” tegas dia.

Memimpin upacara HUT Kota Malang ke – 109, adalah terakhir kalinya. Untuk Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji. Karena pada September 2023 nanti, pasangan Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji dengan Wakil Wali Kota Malang, Ir H Sofyan Edi Jarwoko telah berakhir.

Wali Kota Malang, Sutiaji sibuk halal bihalal bersalaman dengan para tamu undangan, usai upacara Hardiknas, Hari Otoda serta HUT Kota Malang ke – 109.

Untuk itu, lanjut Sutiaji, pihaknya serius dan bertekad bisa menyelesaikan pekerjaan rumah yang belum kelar. Semisal soal penanganan pasar tradisional. Diantaranya, Pasar Induk Gadang, Pasar Blimbing dan Pasar Besar.

“Saat ini dalam proses tahapan untuk satu pasar, telah dikebut penyelesaiannya. Dan dua pasar lagi, terus ditekankan agar cepat selesai juga. Harapannya bisa clear di masa kepemimpinannya,” tandasnya.

Hal lainnya, tentang proyek Jacking sudah berproses ke niaga. Berharap bisa cepat kelar dan clear pula. Satu lagi lainnya, mengenai persoalan banjir, dipastikan selesainya pada 2028 nanti.

“Karena biaya penanganan banjir pun tidak sedikit anggarannya. Yakni harus menyiapkan dana Rp 2 triliunan. Nantinya siapa pun yang menjadi Wali Kotanya, harus mengalokasikan soal banjir tersebut,” tambahnya.

Terakhir, persoalan kemacetan di Kota Malang. Pria asli Lamongan ini menuturkan, terus berupaya melakukan manejemen rekayasa lalu lintas. Upaya penguraian di beberapa titik rawan kemacetan.

“Seperti di Buk Gluduk Brantas, dan titik lainnya. Kami meminta forum lalin segera menemukan solusinya. Dan penanganan yang menjadi PR tersebut. Kami senantiasa melibatkan BPK RI, Korsupgah KPK RI maupun aparat penegak hukum lainnya untuk lebih safety dan menimbulkan celah hukum di lain waktu nantinya,” pungkasnya. (Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top