Berburu Entung, Tradisi Unik warga Pinggiran Hutan Jati di Tuban

Warga berburu entung. Foto: Ist

TUBAN, SUARADATA.com-Suasana hutan Jati yang berada di Desa Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur siang cukup ramai. Terlihat Puluhan orang menggerombol di beberapa titik di bawah pohon jati yang daunnya menguning karena dimakan ulat.

Mereka tampak memilah daun-daun jati kering yang jatuh ke tanah. Daun itu terdapat kepompong ulat jati atau masyarakat sering menyebutnya entung. Kegiatan berburu entung ini merupakan aktivitas musiman di daerah tersebut. Tepatnya saat awal musim hujan.

Selain untuk dikonsumsi sendiri,
hasil buruan juga dijual seharga Rp 90.000-100.000 per kilogram. Hasil berburu entung tersebut juga dijual untuk memenuh kebutuhan sehari- hari.

Hampir setiap hari dari pagi hingga sore hari puluhan warga terutama kaum wanita, beramai-ramai masuk ke pinggiran hutan jati. Keberadaan mereka untuk mencari kepompong dan ulat daun jati yang biasa disebut entung.

Berbekal toples, plastik atau wadah dari daun jati yang dibentuk mirip corong, warga memulai pemburuan entung dan ulat jati. Uniknya dalam berburu dengan cara menyisir tumpukan batu dan daun kering yang berada dibawah pohon jati.

Aktifitas perburuan seperti ini, biasanya dilakukan hampir merata di seluruh kawasan hutan jati wilayah Kabupaten Tuban. Dalam sehari warga mampu mengumpulkan sedikitnya satu hingga dua kilogram kepompong ulat jati yang diyakini memiliki kandungan protein yang tinggi.

Seperti yang dilakukan Pak Dul warga Desa Telogopule, Kecamatan Semanding ini. Ia mengaku sengaja datang untuk mencari kepompong atau ulat daun jati ini. Ia bisa menghabiskan waktu sepanjang hari di dalam hutan untuk mencari entung.

“Mencari kepompong untuk dikasih makan burung dan dijual. Kalau dijual harga 1 kilogram bisa 90 ribu sampai 100 ribu,” ungkapnya saat ditemui, Senin (25/12/2023) pagi.

Hal senada juga disampaikan Warsi. Ia mengatakan datang bersama anak-anaknya untuk berburu kepompong beramai-ramai agar mendapatkan banyak kepompong ulat daun jati ini.

“Dijual harga 1 kilogram 100 ribu. Saya kesini sama anak anak. Uang untuk menambah kebutuhan belanja,”pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top