Beredar Imbauan Penyamaan Warna Tenda dan Gerobak PKL di Pujasera, Tuai Kritik dari DPRD Tuban

TUBAN, SUARADATA.com-Beredar Imbauan yang mengatasnamakan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Kopumdag) Kabupaten Tuban tentang perubahan warna tenda dan gerobak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Pujasera atau GOR agar seragam menjadi warna kuning mendapat kritik dari DPRD Tuban.

Kritik tersebut dilontarkan ketua Komisi I, DPRD Tuban Fahmi Fikroni. Menurutnya, perubahan warna tenda dan gerobak PKL menjadi kuning tidak menjadi persoalan. Akkan tetapi, yang menjadi persoalan adalah perubahan warna gerobak dan tenda agar menjadi warna kuning yang dibebankan kepada para PKL. Hal itulah yang menuai kritik dari DPRD.

“Bukan persoalan pergantian warna, akan tetapi biaya perubahan itu yang menjadi permasalahan tersendiri. Jangan sampai membebani para PKL,” kata Ketua Komisi I DPRD Tuban, Fahmi Fikroni, Minggu (11/6/2023).

Dalam hal ini, pihaknya mengusulkan, jika warna tenda dan gerobak ini diseragamkan, alangkah baiknya para PKL mulai diinventarisir gerobak dan pedagangnya. Kemudian, Dinas Kopumdag memberikan bantuan kepada para PKL agar gerobak dan terpalnya semuanya bisa sama.

“Jika perubahan warna itu semuanya dibantu oleh dinas itu haknya pemerintah. Mau mengecat kuning atau warna lain itu haknya dinas. Tapi sangat tidak etis jika menyuruh merubah warna kuning, tapi tidak mau membiayai,” imbuhnya.

Tetapi, jika ingin peduli dengan para PKL untuk diseragamkan gerobaknya, harusnya dibiayai dari dana APBD. Sehingga, akan tampak bagus pemandangannya, termasuk yang jualan di jalan pantura akan terlihat bersih. Namun, kalau pemkab hanya memaksa agar mengganti, maka sangat disayangkan. Sebab, pemkab tidak pernah mau tahu nasib para PKL. Justru selalu membebani beban mereka para PKL.

“Katanya ingin meningkatkan perekonomian di sektor UMKM, ya pertama yang harus dilakukan adalah menganggarkan sarana dan prasarana para PKL,” tuturnya.

Oleh karena itu, DPRD akan meminta klarifikasi kepada Dinas Kopumdag terkait persoalan tersebut, serta meminta kejelasan pergantian warna terpal dan pengecatan gerobak, apakah dibiayai pemkab atau biaya sendiri. Jika memang itu inisiatif pemerintah seharusnya semua perlengkapan, termasuk terpal dan cat serta bantuan gerobak perlu disiapkan.

“Bila ingin seragam dan rapi ya harus disiapkan oleh dinas. Bukan malah membebani para PKL,” terang politisi PKB itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kopumdag Kabupaten Tuban, Agus Wijaya menanggapi imbauan terkait pergantian warna gerobak dan terpal tersebut. Menurutnya, bahwa imbauan itu dipastikan tak berasal dari Kopumdag. Akan tetapi, perubahan itu atas inisiatif para PKL dan mereka hendak meniru warna tenda kopumdag.

“Kalau imbauan itu gak dari dinas. Dinas tidak sama sekali menyuruh. Akan tetapi, para PKL di Kawasan GOR yang ingin menyeragamkan tenda dan berkomitmen menjaga ketertiban jualan serta sampah,” ucapnya.

Disisi lain, Kopumdag juga sudah menginformasikan bahwa pengadaan tenda kuning seperti milik dinas itu sulit dan harus pesan. Bahkan, pihaknya sempat berniat mencarikan CSR untuk pengadaan tenda tapi mereka memilih mandiri. Padahal dari dinas sudah berupaya memfasilitasi, tapi paguyuban tetap ingin mandiri.

“Intinya para pedagang tidak berkenan ada penyeragaman warna. Biar warna warni, dan itu imbauan yang salah. Justru saya seneng sekali, dikabari mereka mau menata sendiri, menjaga ketertiban dan kebersihan, termasuk mengatur jarak antar tenda untuk parkir,” pungkasnya.

Sebelumnya ada imbauan kepada para PKL yang mangkal di Kawasan GOR, Jalan Sunan Kalijaga Tuban. Imbauan itu berupa ajakan pergantian warna tenda diganti orange dan gerobak dicat warna kuning yang sifatnya perintah dari Dinas Kopumdag.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top