Aliansi Rakyat Bergerak, Gelar Demo di Gedung DPRD Tuban

aksi demo juga menyegel ruang rapat paripurna yang berada di lantai dua dengan tulisan “Ruangan Ini Dijual” di Gedung DPRD Tuban.

Reporter: Nursalam

TUBAN, SUARADATA.com-Puluhan pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bergerak Kabupaten Tuban melakukan aksi damai di bundaran patung letda Soecipto, tepatnya berada di Jalan Teuku Umar no 1A atau di depan Gedung DPRD, Jum’at (13/8/2021).

Aksi tersebut menyikapi terkait kebijakan pemerintah perihal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Kemudian, mengklarifikasi terkait anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Tuban yang menggelar rapat kerja Pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD di Yogyakarta, Jawa Tengah di masa PPKM.

Selain orasi, para demonstran juga menggelar aksi treatrikal tentang kondisi sosial warga masyarakat. Dengan membandingkan pemangku kebijakan wakil rakyat DPRD di masa pandemi covid-19. Lalu, menghamburkan uang kertas mainan pecahan Rp 50-100 ribu di jalan dan menempatkan sebuah payung bertuliskan DPRD tidak punya nurani.

Puluhan massa yang mengatasnamakan warga Tuban menggelar aksi demo di bundaran Patung Letda Sucipto dan di depan Gedung DPRD Tuban.

“Kami kecewa rasa keadilan itu tidak ada, sejumlah penjual pedagang kaki lima tidak boleh berjualan dan sekarat. Kita disuruh di rumah karena PPKM darurat. Ironinya, Dewan malah pergi ke Yogyakarta dengan dalih rapat kerja,” kata korlap aksi Abdur Rokim dalam orasinya.

Tak berhenti disitu, para demonstran berlanjut ke halaman gedung dewan, untuk menemui anggota dewan. Namun, saat di sana mereka tidak ditemui anggota dewan. Bahkan, sweeping di dalam pun dilakukan. Namun, tidak ada satu pun wakil rakyat di tempat itu.

“Kami sangat kecewa, pada saat rakyat membutuhkan malah tidak ada. Ini menambah sakit hati rakyat,” ungkapnya.

Tak terima dengan kekosongan gedung atau tidak ditemui legislator, perwakilan pendemo kemudian masuk dan menyewiping serta menyegel pintu ruang rapat paripurna karena tidak adanya satupun anggota DPRD Tuban. Bahkan, puluhan pendemo tersebut mengancam akan menduduki gedung dewan dan menunggu pihak legislator bersedia menemui mereka.

“Kita akan menunggu di gedung dewan. Meminta Dewan Perwakilan Rakyat menemui,” tuturnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Tuban Kompol Budi Santoso saat mengawal aksi mengatakan, pihak akan mengawal penuh aksi. Kalaupun sampai pukul 18.00, para demonstran belum membubarkan diri, akan dikomunikasikan lagi dengan mereka.

“Kami akan tetap berjaga – jaga agar tetap kondusif dan menjaga protokol kesehatan. Dan akan menunggu sampai jam yang sudah ditentukan dengan upaya persuasif,” pungkasnya.(Sal/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top