TUBAN, SUARADATA.com-Musim kemarau menyebabakan sejumlah wilayah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur mengalami kekeringan.
Dari data BPBD Tuban per akhir Oktober 2023, setidaknya ada 35 desa yang tersebar di 20 Kecamatan berstatus krisis air bersih dan perlu langkah tanggap darurat suplai air bersih.
Menurut analisis BPBD, jika sampai minggu kedua Bulan November intensitas hujan masih minim, potensi dampak krisis ini akan meluas.
Mengantisipasi hal itu, PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ) bagian dari Zona 11, Regional Indonesia Timur Subholdig Upstream Pertamina menyalurkan sebanyak 325.000 liter air bersih untuk enam desa di wilayah Kecamatan Soko dan Rengel.
Pendistribusian yang dijadwalkan selama 18 hari kedepan, mulai 7 hingga 24 November 2023 ini. PHE TEJ berkoordinasi dengan BPBD Tuban, camat dan Pemerintah Desa setempat, untuk menjamin tepat sasaran dan luasan jangkauan.
“Melalui strategi dan kolaborasi ini, alhasil bantuan dapat menjangkau 867 KK yang terpapar krisis air bersih,” kata Field Manager PHE TEJ, Cahyo Tri Mulyanto, Senin (27/8/2023).
Menurutnya, bantuan air bersih ini bukti komitmen kesigapan serta kolaborasi yang antara PHE TEJ dengan pemangku kepentingan di Kabupaten Tuban. Dalam hal ini, perusahaan akan berusaha mendukung secara maksimal aksi-aksi tanggap kebencanaan.
“Semoga bantuan air bersih ini bermanfaat dan mengurangi beban masyarakat akibat bencana kemarau panjang,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jati, Kecamatan Soko, Purwanto menyampaikan, terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan air bersih yang diberikan oleh PHE Tuban East Java.
“Kami mewakili warga masyarakat menyampaikan terimakasih. Karena warga saya merasa sangat senang dan berterima kasih atas air bersih yang diberikan disaat parahnya bencana kekeringan tahun ini,” pungkasnya.(Sal/And/Red)
