Berkah Pertamina, Ibu Asal Blora Berhasil Kembangan Produk Bunga Telang dan Padi Organik


93
Sri Widyo Rini saat memanen bunga tileng di pekarangan dekat rumahnya.

BLORA, SUARADATA.com-Sri Widyo Rini (43) seorang Ibu rumah tangga asal Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sukses mengembangkan produksi bunga telang menjadi berbagai olahan minuman dan makanan.

Kesuksesannya dalam mengembangkan usaha produk berbahan bunga telang dan beras organik ini tak lepas dari campur tangan Pertamina. Terutama dari Pertamina Field Cepu yang wilayah operasinya juga ada di Kecamatan Kedungtuban.

Dalam mengembangkan usahanya itu, ibu tiga anak ini dan kelompok Bina Alam Sri Organik serta Herbal mendapatkan program binaan dari CSR Pertamina Field Cepu. Yaitu tentang Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB).

“Kurang lebih sudah lima tahun kami di bina oleh Pertamina Field Cepu, mulai 2018 hingga sekarang,” kata Sri Widyo Rini saat menjadi narasumber di acar media Gathering Regional Indonesia Timur Subhilding Upstream Pertamina, Minggu (24/9/2023).

Bu Rini sapaan akrabnya menyampaikan, ide memproduksi bunga telang tersebut berawal karena banyaknya stok. Keberadaan bunga telang telah tersebar di 17 desa yang berada di wilayah Kecamatan Kedungtuban dengan kondisi tidak dimanfaatkan.

“Ide tersebut berawal karena bunga telang mudah dan banyak sekali ditempat kami. Akhirnya kelompok kami menjadikan bunga telang menjadikan olahan,” tambahnya.

Namun, sebelum melakukan pengolahan kelompok Program Pemberdayaan masyarakat (PPM) ini mendapatkan wawasan. Terutama, pengetahuan dan keterampilan terlebih dahulu dari Pertamina Field Cepu, tentang PSRLB dan budidaya herbal.

Setelah diberikan pemahaman dari
Pertamina Field Cepu, bahwa tanaman telang memiliki banyak manfaat. Diantaranya, untuk menurunkan kadar kolesterol dan baik untuk mata karena ada vitamin A.

“Selain itu, kandungan bunga telang juga memiliki banyak nutrisi, diantaranya vitamin A, C dan vitamin E yang bagus untuk kulit. Kemudian, kami mengolah seperti minuman kebugaran, sirup, teh bunga telang. Dan kami olah menjadi puding, yang biasanya dikasihkan ke balita balita di posyandu untuk menurunkan stunting,” terangnya.

Petani organik di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan, selain memproduksi bunga telang kelompok yang beranggotakan sekitar 82 orang ini juga memproduksi padi organik. Apalagi petani konvensional saat ini banyak menggunakan pestisida atau pupuk kimia sintetis yang berlebihan. Sehingga, hal tersebut berdampak pada pencemaran lingkungan dan kurang baik juga untuk kesehatan.

“Selain bunga telang kami juga memproduksi padi organik. Pertanian berkelanjutan disini kami tidak menggunakan pestisida atau pupuk kimia sintetis, kami menggunakan pupuk sehat dan ramah lingkungan,” tuturnya.

Melalui pemanfaatan media sosial, padi organik yang diproduksi penjualannya sudah merambah ke Bandung hingga Jakarta. Bahkan, ada kabupaten yang setiap bulanya membeli beras organik 50-100 kilogram.

“Dan untuk penjualan beras organik sudah mencapai Bandung, Jakarta dan sekitarnya. Dan untuk penjualan bunga telang sudah sampai Aceh dan Sumatra,” imbuhnya.

Disisi lain, adanya produksi bunga telang dan padi organik ini berdampak terhadap individu masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada Pertamina, karena dengan adanya pelatihan petani organik bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Kami mewakili mengucapakan terimakasih kepada Pertamina, karena dengan adanya pelatihan Petani organik bisa meningkatkan perekonomian kami naik,” pujinya.

Pertamina Dukung Program Pemberdayaan Masyarakat

Sementara itu, SR Manager Relations Regional 4, Fitri Erika merasa beruntung bertemu dengan kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki niat sama untuk membangun desanya. Karena Pertamina hadir di wilayah tersebut pasti harus bersama-sama masyarakat juga bisa maju dengan menjawab apa yang bisa kita sinergikan.

“Kalau cerita dari Ibu Sri dari Blora ini, memang waktu itu kekhawatirannya terkait ketergantungan pestisida di pertanian sehingga merubah menjadi pertanian yang ramah lingkungan,” ucapnya.

Lanjutnya, dalam hal ini Pertamina mengambil peran dalam hal bagaimana masyarakat bisa menjawab atau mengatasi masalah sosial yang ada. Tentu ini tidak secara instan melainkan berjenjang tidak satu hari dua hari, akan tetapi berbulan-bulan mungkin. Karena prosesnya dari awal membangun dulu sistemnya jadi bantuan itu tidak sekedar membantu kemudian ceremony selesai.

“Harapan kita program-program yang bersama-sama kita canangkan ini bisa berhasil bisa membuat masyarakat mandiri dan bisa menjawab beberapa isu masalah sosial lainnya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina merupakan pengelola hulu migas yang secara geografi tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Papua yang terdiri dari asset offshore dan onshore.(Sal/And/Red)

Diketahui, untuk wilayah kerja di bawah Regional Indonesia Timur meliputi:

Zona 11 (Alas Dara Kemuning, Cepu, WMO, Randugunting, Sukowati, Poleng, Tuban East Java, Bunga),

Zona 12 (Jambaran Tiung Biru)

Zona 13 (Donggi Matindok, Senoro Toili, Makasar Strait).

Zona 14 (Papua Field, Salawati, Kepala Burung, Babar Selaru, Semai).


Like it? Share with your friends!

93
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *