Spektakuler Parade Pratnyaparamita Ing Malang di APEKSI ke-17 Balikpapan


77
Pj Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.Si didampingi Kepala Disporapar, Baihaqi foto bersama dengan peserta Parade Budaya Pratnyaparamita Ing Malang, di acara rakernas APEKSI ke 17 di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2024). (foto : Prokopim Setda Kota Malang)

MALANG, SUARADATA.com-Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.Si mengapresiasi kreativitas tampilan dari Kota Malang. Saat acara parade budaya di gelaran rapat kerja nasional (rakernas) asosiasi pemerintah kota seluruh Indonesia (APEKSI) ke-17 di Balikpapan Kalimatan Timur.

“Kami lihat kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). Terlihat memukau karya-karya kreativitas yang dibawakannya. Mengusung dengan tema Parade Pratnyaparamita Ing Malang,” kata Pj Wali Kota, Wahyu Hidayat, Rabu (5/6/2024).

Dikatakan lagi, dua perangkat daerah (OPD) yakni Dindikbud dan Disporapar, dalam menampilkan karyanya menggandeng Sanggar Sardulo Djojo. Selain itu, juga didukung oleh guru se-Kota Malang yang tergabung di paguyuban seni tari.

“Kami saksikan di APEKSI tadi, beragam budaya dan khas Kota Malang, berhasil dipersembahkan oleh mereka. Momen ini menjadi bagian dari promosi wisata , sekaligus menguatkan kekayaan wisata yang kita miliki selama ini. Karya kreativitas parade budaya dari Kota Malang. Sepertinya banyak diminati masyarakat, nampak penonton banyak yang mengabadikannya,” tambahnya.

Ketua tim delegasi sekaligus Art Director Parade Pratnyaparamita ing Malang, dari Universitas Negeri Malang, Dr. Robby Hidajat mengemukakan, tema yang diambilnya tersebut merupakan perayaan budaya spektakuler. Tentu penuh dengan keragaman dan kekayaan tradisi budaya. Tidak lain adalah warisan budaya yang dimiliki Kota Malang.

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama istri sekaligus Ketua TP-PKK Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat. Nampak kompak berpakaian budaya khas Malangan di acara parade budaya rakernas APEKSI ke-17.

“Kita awali perayaan itu dengan aksi tolak balak, diimplementasikan dengan cara caplokan kucingan maupun celeng pengganggu pertanian. Yang melibatkan bala tantara kurawanya,” ungkap Robby.

Selain dari tampilan itu tadi, lanjut Robby, ada tampilan lainnya seperti tari edan-edanan yang memiliki gerakan ritmis penuh irama dan semangat. Hal itu melambangkan adanya upaya tolak balak, guna mengusir atau menetralisir energi negatif.

“Kemudian kita tampilkan juga Dayang Putri Kedaton. Yang menyertai Ratu Ken Dedes, lengkap dengan kostum megahnya. Menggambarkan bunga teratai nan anggun, merepresentasikan serta menunjukkan kesuciannya,” sambungnya.

Tak hanya itu, masih kata Robby, delegasi dari Kota Malang turut menampilkan Barisan Prajurit Tombak Braja. Tema itu menggambarkan sosok barisan prajurit yang gagah perkasa, dilengkapi dengan senjata tradisional menjadi andalannya.

“Barisan prajurit tombak menunjukkan kewibawaan dan kegagahan prajurit era jaman dulu begitu nampak. Yang menjadi prajurit di pasukan barisan tersebut. Tidak lain 57 lurah yang berperan dibalik semua itu,” katanya lagi.

Acara parade budaya nasional di APEKSI ke 17, di BSCC Balikpapan, Kalimantan Timur. Dihadiri Wakil Presiden RI 2024 – 2029, Gibran Rakabuming Raka. Turut hadir Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat beserta Ketua TP-PKK Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat. Serta segenap Kepala OPD se Kota Malang.(Prokompim/Iwan/And/Red)


Like it? Share with your friends!

77
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *