Wali Kota Sutiaji Kawal Peningkatan Ketahanan Pangan Melalui Alsintan dan Inovasi

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji bersama Wawali, Ir H Sofyan Edi Jarwoko didampingi Kepala Dispangtan, Slamet Husnan foto bareng dengan warga penerima bantuan pertanian dari Pemkot Malang pada 2022 lalu.

MALANG, SUARADATA.com-Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengatakan, penanganan ketahanan pangan di Kota Malang bertujuan peningkatan hasil pertanian lebih maksimal. Sehingga, butuh penguatan dengan pemberian bantuan alat mesin pertanian (Alsintan), sekaligus adanya inovasi dan kreasi berkelanjutan.

“Karena lahan pertanian di Kota Malang, keberadaannya cukup minim, yakni kita hanya memiliki lahan seluas 803 hektare saja. Hasil panennya pertahun sebanyak 15 ribu ton. Sedangkan, kebutuhan kita sebenarnya 65 ton/tahun,” kata dia, di Balai Kota Malang, saat acara Dispangtan.

Dikemukakan, untuk mendorong dan mewujudkan peningkatan pertanian tersebut. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, pihaknya telah mendistribusikan berbagai bantuan kepada kelompok petani (Poktan) di Kota Malang.

“Bantuan pastinya adalah alsintan seperti handtraktor, storage box, cultivator, power weeder dan handsprayer elektrik dan banyak lagi bantuan lainnya. Semacam pakan ternak maupun bibit ikan, bibit atau benih tanaman, anakan ayam kampung, kandang ternak dan sebagainya,” ungkapnya.

Tujuan dari pemberian bantuan itu, menurut Sutiaji, memberikan kemudahan dan kelancaran serta meringankan tugas pertanian dari Poktan. Namun, harus diimbangi dengan inovasi dan kreasi dari Poktan tersebut. Harapannya, agar pertaniannya bisa tumbuh berkualitas dan hasil panennya lebih banyak lagi.

“Selain dari itu, kita ingin mendorong mereka semakin bersemangat. Khususnya dalam meningkatkan ketahanan pangan di Kota Malang. Membantu tugas pemerintah untuk meningkatkan perekonomian lebih maju lagi,” ucap pecinta badminton ini.

Alsintan diserahkan oleh Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji kepada kelompok tani, untuk mendukung kelancaran dan memudahkan meningkatkan pertanian di Kota Malang. Diserahkan secara simbolis di halaman Balai Kota Malang saat apel pagi.

Terkait kesejahteraan dan kemakmuran warganya, lanjut dia, khususnya para petani di Kota Malang, pemkot mesti hadir dan bertanggungjawab soal ketahanan pangannya. Berkewajiban dan peran menguatkan lebih greget lagi terhadap tiga sektor.

“Diantaranya sektor pertanian, peternakan serta budidaya perikanan. Mengingat, kegelisahan tengah merambah dunia terkait empat hal. Kemiskinan ekstrem, stunting, inflasi maupun Ketahanan pangan,” bebernya.

Untuk itu, sambungnya lagi, peranan milenium atau generasi muda hendaknya turut mendukung dan membantu mencarikan solusinya. Guna memberikan inovasi dan kreasinya, lewat kecanggihan teknologi. Utamanya kecanggihan teknologi pertanian, sebab dunia digital didominasi para milenial.

“Dispangtan hendaknya terus menguatkan pertanian yang ada saat ini. Menjalin kerjasama atau berkolaborasi bersama banyak pihak yang berkompeten dan ahli di bidangnya. Bermaksud menjaga ketahanan pangan lebih bagus lagi,” pungkasnya.

Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan menjelaskan, mengenai bantuan yang diberikan kepada masyarakat pertanian. Tergabung di Poktan tersebar di 57 kelurahan, terdapat beragam jenis bentuk bantuannya.

Antara lain, ada instalasi tanaman hydroponix, kandang ternak, budidaya ayam kampung, pakan ternak, bibit atau benih tanaman atau ikan, vitamin, alat pemotong pakan, dan masih banyak lagi bantuan lainnya. Bantuan alsintan berupa handtraktor, storage box, cultivator, power weeder dan handsprayer serta ada lagi lainnya.

Salah seorang Poktan, penerima bantuan alsintan dari Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, di sela-sela apel pagi di Balai Kota Malang.

“Bantuan yang kita distribusikan ke Poktan tersebar di 57 Kelurahan. Jumlahnya diperkirakan mencapai 3.000 sampai 4.000 paket bantuan pertanian. Mencakup pertanian, peternakan serta perikanan. Terhitung dari 2018 – 2023, anggaran APBD Kota Malang yang dibelanjakan. Kebutuhan bantuan pertanian, diperkirakan sekitar Rp 10 miliar sampai Rp 11 miliar,” beber mantan Sekretaris Diskopindag Kota Malang.

Pemberian bantuan kepada Poktan di Kota Malang, kata Slamet, dikeluarkan sesuai pengajuan atau permohonan dari Poktan di tiap tahunnya. Dispangtan senantiasa menjadwalkan dan mengalirkan bantuan tersebut. Karena beliaunya (Wali Kota) sangat concern dan atensi, terhadap keberlangsungan pertanian lebih bagus lagi.

“Kami bersama pada tenaga penyuluh pertanian, senantiasa ditekankan terus mendampingi sekaligus memberikan solusi atau inovasi terhadap kemajuan pertanian di Kota Malang. Diharapkan Poktan tidak sampai mengalami kesulitan dan kebuntuan atau terkendala dalam mengolah lahan pertaniannya,” ucapnya.

Pengakuan salah seorang Poktan dari Kecamatan Sukun, Sutrisno mewakili Poktan di Kota Malang. Bantuan alsintan dinilainya sangat membantu dan berarti bagi petani seperti dirinya tersebut. Disamping itu, Pemkot Malang senantiasa hadir memberikan perhatian dan dukungan serta memfasilitasinya.

“Karena menjadikan kehidupan keluarga kami lebih sejahtera, dibanding sebelumnya. Bantuan yang diberikan bukan hanya alsintan semata, kami juga mendapatkan bantuan benih dan bibit pertanian serta ada lagi lainnya turut didistribusikan oleh Pemkot Malang lewat Dispangtan,” ujar Sutrisno.(Iwn/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top