Berkat Tim Pemulasaran PWNU, Warga Surabaya Ini Mengaku Bersyukur

SURABAYA, SUARADATA.com-Warga Kota Surabaya mengaku bersyukur karena anggota keluarga yang meninggal akibat covid-19 telah ditangani tim pemulasaran Satgas PWNU Jatim.

Bahkan, pertama kalinya, kantor organisasi kemasyarakatan yang terletak di Jl Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya ini menjadi lokasi pemulasaraan salah seorang jenazah Covid-19.

Meski tidak biasa, keluarga justru bersyukur dan berterimakasih. Ia merasa lega karena bisa mendampingi proses pemulasaraan jenazah ibu mertuanya yang wafat saat menjalani isolasi mandiri. Mulai dari memandikan, mengkafani, hingga pelaksanaan shalat jenazah.

“Kami sekeluarga menyampaikan rasa terima kasih dan hormat yang tiada terhingga kepada semua relawan Satgas Covid-19 PWNU Jatim. Saya bersyukur atas bantuan dan kesediaannya membantu kami untuk menyempurnakan jenazah almarhumah umi kami,” kata H M Mathorurrozaq Ismail, putra menantu jenazah kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).

Ia menceritakan, mertuanya wafat pada Selasa pagi di kawasan Surabaya Barat saat menjalani isolasi mandiri. Sedangkan, jenazah harus ditangani dengan standar protokol kesehatan pemulasaraan jenazah Covid-19. Namun agar bisa ditangani di rumah sakit tidaklah mudah. Syukurlah ada tim relawan Satgas Covid-19 PWNU Jatim yang siap memberikan layanan, sehingga jenazah bisa dijemput dan dibawa ke Kantor PWNU Jatim.

“Terima kasih kami sampaikan juga kepada Ketua dan Sekretaris PWNU Jatim yang telah mengizinkan kami melakukan pemulasaran jenazah di lingkungan Kantor PWNU Jatim. Dan akhirnya menjadi solusi sehingga almarhumah bisa dimakamkan di petak makam keluarga di kawasan Surabaya Barat,” tambah.

Sementara itu, Wakil Ketua Satgas Covid-19 PWNU Jatim, M Syaiful Amin menambahkan, tim relawan yang dimilikinya memang sudah terlatih dan berpengalaman. Terutama, disaat menangani jenazah Covid-19 sesuai standar medis dan agama. Bahkan sebagian juga menjadi petugas pemulasaraan jenazah di rumah sakit.

“Karena itulah, kami siap memberikan layanan pemulasaraan jenazah Covid-19 ketika dibutuhkan,” ucapnya.

Sedangkan pemilihan Kantor PWNU Jatim sebagai lokasi pemulasaraan dilakukan karena lingkungan rumah keluarga jenazah tidak memungkinkan. Belum lagi memikirkan dampak pada masyarakat sekitar.

“Kantor PWNU Jatim kan memiliki area terbuka yang sangat luas. Sudah kami pikirkan bagaimana keamanannya. Mulai dari memandikan, mengkafani hingga menyalatkan. Alhamdulillah semuanya aman dan keluarga juga setuju,” jelas pria yang juga Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PWNU Jatim ini.(Di/And/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top