BPCB Jatim Akan Rekomendasikan Ekskavasi Penyelamatan Situs Nawang Arum Atas Angin Tuban


92
Tim Arkeologi BPCB Jatim saat melakukan penelitian terhadap temuan situs di Kabupaten Tuban.

Reporter : Royvi Novriansyah

TUBAN, SUARADATA.com – Menindaklanjuti atas adanya laporan temuan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) di Atas Angin, Kelurahan Kedung Ombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim yang terletak di Jalan Majapahit No. 141-143, Tegalor, Trowulan, Kec. Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur kembali menerjunkan tim untuk melakukan survey penyelamatan.

Hal tersebut meneruskan hasil kunjungan atas penemuan objek cagar budaya yang berupa setumpuk batu putih yang dilaksanakan pada tanggal 17 sampai 18 Juli 2021 silam, kemudian dilanjutkan dengan survey penyelamatan yang dimulai tanggal 25 sampai 29 Oktober 2021.

Ketua tim Arkeolog BPCB Jatim Nonuk Kristiana menjelaskan, kegiatan survey ekskavasi ini merupakan suatu langkah pelestarian untuk mencari potensi objek cagar budaya di area yang oleh masyarakat dinamakan dengan punden Nawang Murni.

“Kita telah melakukan survey penyelamatan dengan metode ekskavasi selama lima hari,” ujarnya, Sabtu, (30/10/2021).

Lalu Nonuk menjelaskan, telah ditemukan sebuah struktur yang masih utuh pada sisi sebelah Utara dan Timur, kemudian untuk bagian selatan sudah hilang dikarenakan dugaan adanya banjir serta terdapat beberapa tinggalan struktur yang tidak lengkap di bagian depan.

“Kita melihat landscape dari lokasi penemuan sudah berubah, karena di sebelah barat dari gundukan tanah lokasi sudah tergerus,” ucapnya.

Lalu ia menambahkan, ada hal menarik di area sebelah timur, karena telah ditemukan sebuah tangga masuk beserta adanya motif plipit yang menunjukkan bahwa itu berupa batu kulit.

“Hal tersebut menandakan bagian tersebut berada di sisi depan bangunan,” ucapnya.

Kemudian ada beberapa struktur yang memiliki ukuran tertinggi berada di sebelah Utara tepatnya pada TP 14 ini menunjukkan struktur sembilan lapis dengan ketinggian 86 meter, sedangkan untuk titik terendah pada struktur temuan terdiri dari satu hingga dua lapis batu putih.

“Dalam kesempatan ini, kita telah membuka delapan titik kotak gali,” bebernya.

Dari metode ekskavasi yang telah dilakukan, struktur yang telah ditemukan ada beberapa pembagian ruang namun banyak batu putih yang telah hilang.

“Namun ada struktur bangunan yang diperkirakan merupakan bangunan induk,” sebutnya.

Namun sampai saat ini, BPCB Jatim belum bisa mengidentifikasi bangunan maupun kisaran tahun berdirinya bangunan pada temuan struktur batu putih tersebut dikarenakan dalam proses survey penyelamatan ini hanya bertujuan untuk menentukan apakah bisa dilakukan rekomendasi lebih lanjut.

“Kalau memang bisa direkomendasikan, selanjutnya akan dilakukan ekskavasi penyelamatan,” terangnya.

Lebih lanjut Nonuk menambahkan, hasil dari metode ekskavasi yang telah dilakukan diketahui struktur situs tersebut mempunyai keluasan sekitar 14,80 meter di sisi diniding sebelah Utara, dan 12,40 meter di sebelah timur.

“Dan memiliki struktur yang masih utuh dengan batuan putih,” sebutnya.

Lalu ia mengatakan, setelah dilakukan pemeriksaan kali ini situs Nawang Murni tersebut memiliki potensi untuk dilakukan pelestarian lebih lanjut.

“Melalui data yang kami himpun, situs ini akan direkomendasikan untuk ekskavasi penyelamatan,” pungkasnya.(Roy/Ru/Red)


Like it? Share with your friends!

92
Suara Data Network
assalamualaikum

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *