Kapolres Bojonegoro Akui Kasus Curanmor Marak

Kapolres Bojonegoro AKBP M. Budi Hendrawan saat diwawancarai wartawan usai press release akhir tahun
BOJONEGORO – SUARADATA.com – Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Kodim, DPRD dan Pengadilan Negeri menggelar konferensi pers akhir tahun 2019 Senin siang, (30/12).
Kapolres Bojonegoro AKBP M.  Budi Hendrawan mengungkapkan, kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akhir-akhir ini marak.
“Saya sebulan di sini (bertugas di Polres Bojonegoro) saya lihat kasus pencurian terjadi di sawah dan masjid. Masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan, jangan underestimate,” ujarnya kepada wartawan.
Kapolres mengungkapkan, kejadian pencurian di sawah dan masjid rata-rata pemiliknya tidak mengunci stang kendaraannya, bahkan ada juga yang masih menempelkan kunci di motornya, sehingga kendaraan gampang digondol pencuri.
“Kami sudah mengintruksikan kepada Polsek jajaran agar lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan Kamtibmas. Pos-pos kamling agar dihidupkan lagi,” terangnya.
AKBP Budi Hendrawan juga mengatakan, akhir-akhir ini juga ada modus baru yang dijalankan pelaku pencurian kendaraan bermotor, yakni dengan berpura-pura kehabisan bensin dengan memakai sepeda motor jelek, lalu membawa kabur sepeda motor korban yang lebih baik.
“Ini modus baru, tersangka berpura-pura kehabisan bensin, lalu meminjam sepeda motor korban,” tandasnya.
Kapolres juga menyebut indeks kasus pencurian kendaraan bermotor di Bojonegoro selama setahun terakhir. Tercatat ada sebanyak 57 kasus di 2019ini dan selesai diungkap sebanyak 14 kasus.
“Dibandingkan tahun 2018, kasus pencurian kendaraan bermotor turun. Tahun lalu ada 65 kasus dan 14 kasus berhasil kita selesaikan, tetapi sebulan saya di sini (Bojonegoro) marak lagi laporan kasus pencurian,” bebernya. (Nha/Red)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top